Gerbang Tol Pejagan-Pemalang Disekat, Pedagang di Rest Area Menjerit

“Namun sejak pelarangan mudik diberlakukan, nyaris tidak ada pemasukan sekali. Jika kondisinya tetap sepi, para pemilik kios dan warung terpaksa menutup usaha,” katanya.
Hal yang sama disampaikan pemilik warung makan lainnya, Wina. Dia mengaku sebelum ada larangan mudik omzetnya sudah tidak stabil antara 500 ribu hingga 800 ribu rupiah sehari semalam. “Sejak adanya pelarangan mudik, tidak ada pemudik yang mampir di warung,” katanya.
Dia bersama pedagang lain sempat meminta pengelola tol untuk memberikan keringanan biaya sewa bulanan. Namun hingga kini belum ada respons dari pengelola tol.
“Di saat yang sepi, kami harus membayar sewa kios sebesar 6,5 juta per bulan. Kami berharap pemerintah memberikan kompensasi agar usaha UMKM mereka bisa bertahan,” ujarnya.
Sepinya pemudik yang singgah di rest area KM 252 terjadi karena penyekatan larangan mudik di Gerbang Tol Pejagan. Akibatnya, ratusan kendaraan pemudik diputar balik untuk kembali ke Jakarta.
Editor: Ahmad Antoni