Gibran Ingin Pembangunan Rel Layang Palang Joglo Segera Dieksekusi
SOLO, iNews.id - Wali Kota Gibran Rakabuming Raka terus bergerak cepat menata Kota Solo. Proyeksi pertama yang dibidik putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) kali ini adalah pembangunan rel layang (elevated rail) Palang Joglo, Nusukan, Banjarsari.
Dalam rapat koordinasi di ruang Manganti Praja Balai Kota Solo, Gibran mengatakan pembangunan rel layang harus segera direalisasi.
Ia tak mau pembangunan rel layang tertunda. Apalagi dengan berfungsinya kereta bandara, kemacetan di perlintasan penghubung Sragen - Purwodadi serta kota penyangga lainnya seperti ke Karanganyar. Sementara dalam Kota Solo sendiri kemacetan di kawasan tersebut semakin akut.
"Kami akan laporkan ke Pak Budi Karya (Menhub) dalam video conference (Kamis, 4 Maret 2021). Kita kejar dulu Simpang Joglo dan 2023 baru rel ganda. Pembebasan 15.202 m2 lahan terdampak harus lekas ditangani," kata Gibran usai rapat koordinasi, Rabu (3/3/2021).
Menurutnya, proyek elevated rail ini harus benar-benar terealisasi. Agar kemacetan di Kota Solo bisa teratasi. "Tugas saya koordinasi dengan Pak Budi Karya," katanya.
Sementara, Putu dari Dirjen Perhubungan Darat Direktorat Perkerataapian mengatakan apa yang diharapkan Wali Kota Solo itu benar adannya. Di samping untuk mengurai kemacetan, Elevated Rail juga untuk menunjang kelancaran Kereta Bandara.
"Sehingga pelayanan terintegrasi dengan Bandara Adisumarmo dan Bandara Yogyakarta," kata Putu. Pada tahap awal, koordinasi terkait dengan dampak lingkungan dan rekayasa lalu lintas selama pembangunan segera dibahas. Pasalnya, bila tak segera dibahas bisa menimbulkan masalah baru.
Sekda Kota Solo Ahyani menekankan sosialisasi untuk solusi pihak - pihak terdampak. Khususnya relokasi untuk tanah. "Dampak nonteknis juga harus kita persiapkan sejak awal agar waktu pembangunan bisa rampung tepat waktu. Segera kita bentuk tim pembebasan lahan dan relokasi," ujarnya.
Sementara itu, palang joglo yang masih tanah negara sehingga pembangunan elevated rail diharapkan bisa kelar tepat waktu. Ada sedikit tanah Hak Milik (HM) di RW 8. ”Untuk pembahasan persiapan pembangunan akan dilaksanakan dalam rapat selanjutnya," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni