Harga Kedelai Melambung, Pedagang Tempe di Batang Merugi Puluhan Juta Rupiah
Sementara itu, pengecer kedelai yang berada di salah satu kios pasar tradisional Limpung, Sutriono mengaku tidak bisa berbuat banyak. “Kenaikan harga barang impor ini sesuai yang diterima dari penyuplai atau agen importir Semarang,” ungkapnya.
Tingginya kenaikan harga kedelai tidak hanya berimbas langsung terhadap para perajin, dia sebagai penjual juga sangat merasakan dampaknya.
“Dari yang biasanya bisa menghabiskan lebih dari 4 ton per harinya, kini bisa laku lebih dari 1 ton saja sudah bersyukur karena sepinya penjualan,” ujarnya.
Harga kedelai impor yang terus melambung sejak sebulan terakhir ini sangat membuat merugi hingga puluhan juta rupiah tiap harinya karena omzet turun hingga 50 persen.
“Kami berharap banyak peran pemerintah untuk turun tangan mengintervensi harga kedelai tersebut sangat dinanti. Pasalnya bila tren kenaikan harga tersebut terus berlanjut bisa mengancam keberlangsungan para pelaku UMKM seperti pengrajin tahu tempe berhenti operasi atau gulung tikar,” kata Sutriyono.
Editor: Ahmad Antoni