Harlah Seabad Presiden Soeharto, Seniman Lukis Jalan Kaki Jogja Ziarah ke Astana Giribangun
KARANGANYAR, iNews.id – Pelukis jalan kaki asal Jogjakarta, Ki Joko Wasis berziarah ke Astana Giribangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Rabu (9/6/2021) malam. Ziarah sebagai rangkaian 100 tahun peringatan kelahiran (harlah) mantan Presiden Soeharto, 8 Juni 1921-8 Juni 2021.
“Ziarah ke makam Presiden ke 2 Indonesia ini sebagai kegaiatan pamungkas setelah hampir tiga hari melakukan aksi maraton di Jogjakarta,” kata Ki Joko Wasis.
Aksi digelar spontanitas dan tidak ada tedensi apapun. Hal ini sebagai wujud bagaimana dirinya sebagai pelaku seni menunjukkan kecintaan kepada Soeharto. Aksi memperingati satu abad mantan Presiden Soeharto, sebagai edukasi kepada masyarakat untuk tetap mengenang jasa-jasa yang diberikan untuk bangsa dan negara Indonesia.
Rangkaian penutupan Harlah 100 tahun Soeharto, rencana awalnya melukis jalan kaki dari Ndalem Kalitan di Kota Solo menuju Astana Giribangun di Kabupaten Karanganyar. Hanya saja rencana itu terkendala waktu dan cuaca, sehingga aksi melukis sambil jalan kaki urung dilakukan.
"Sebenarnya mau melukis jalan kaki sampai di Giribangun. Setelah hasilnya jadi diserahkan ke pengelola Astana Giribangun. Tapi batal dilakukan, karena sampai Solo sudah malam," katanya.
Meskipun belum pernah bertemu dengan sosok Soeharto, Ki Joko Wasis mengaku merasa memiliki kedekatan. Sosok yang dijuluki Bapak Pembangunan Indonesia itu, banyak mengilhami berbagai karya-karyanya.
Banyak sekali karya lukis yang menggambarkan program-program besar yang hingga saat ini masih banyak diingat masyarakat. Seperti program Keluarga Berencana (KB), Posyandu, ABRI Masuk Desa, Kuliah Kerja Nyata (KKN), SD Inpres, Program Swasembada Pangan maupun Transmigrasi.
Memperingati 100 tahun Pak Harto, sejumlah seniman Yogyakarta ini mengambil tajuk "Manakip Soeharto" yang tak lain catatan sejarah yang telah ditorehkan sepanjang hidup sosok Soeharto.
"Ini nanti yang akan saya bedah dengan teman-teman pekerja seni, tidak hanya melalui karya lukis tetapi di berbagai karya lainnya," kata Jati Eko Waluyo salah satu pekerja seni lainnya yang ikut ziarah.
Editor: Ary Wahyu Wibowo