Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW

JAKARTA, iNews.id - Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati umat Islam tiap tanggal 12 Rabiul Awal mengandung hikmah besar yakni, sebagai sarana untuk mengambil uswah atau meneladani akhlak Rasulullah SAW. Tahun ini, peringatan Maulid Nabi SAW bertepatan Kamis, 29 Oktober 2020.
Isnan Ansory dalam bukunya Pro Kontra Maulid Nabi menyebutkan, Syaikh as-Sayyid Zain Aal Sumaith, dalam karyanya Masail Katsuro Haulaha an-Niqosy wa al-Jidal, mendefinisikan maulid Nabi Muhammad yakni, memperingati hari kelahiran Rasulullah dengan menyebut-nyebut kisah hidupnya, dan setiap tanda-tanda kemulian dan mu’jizat sang Nabi Saw dalam rangka mengagungkan kedudukannya, dan menampakkan kegembiraan atas kelahirannya.
Tujuan dalam melaksanakannya adalah dalam rangka menampakkan kegembiran atas kelahiran Sang Nabi mulia.
Pengungkapan rasa gembira itu memang dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan anugerah dari Tuhan. Sebagaimana firman Allah SWT :
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), sebab fadhal dan rahmat Allah (kepada kalian), maka bergembiralah kalian. (QS Yunus, 58).
Diutusnya Rasulullah tidak lain untuk memperbaiki akhlak manusia. Masyarakat Arab jahiliah waktu itu seolah tidak mengenal akhlak. Mereka memperlakukan budak seenaknya dan merendahkan martabat perempuan.
Misi Nabi itu dijelaskan dalam Alquran sebagai rahmat untuk semesta alam.
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
"Dan tiadalah Kami (Allah) mengutus engkau (Muhammad), kecuali untuk menjadi rahmat bagi semesta alam" (QS. Al-anbiya 21/107).
Editor: Kastolani Marzuki