Ini Sosok Eko Supriyanto, Maestro Tari di Balik Suksesnya Pembukaan ASEAN Para Games 2022
"Zaman dulu orang merasa Rajamala adalah yang membebani tetapi setelah dengan diskusi bersama Ki dalang Purbo Asmoro dan Blasius Subono serta teman-teman seniman, namun pada event ini maskot tersebut digadang bisa jadi penolak bala," paparnya.
Lebih lanjut, founder Eko Dance Company itu mengatakan, timnya juga melibatkan para seniman difabel dalam pementasannya.
"Ada kurang lebih 70 seniman tuna rungu tuna daksa dan tuna netra, kami mengajak mereka untuk mengembangkan potensi yang memang sudah ada dalam diri masing-masing," ujarnya.
Walau memiliki berbagai keterbatasan fisik, Eko yang dalam hal tersebut dibantu Jonet Sri Kuncoro tidak menemui kendala dalam melatih dan berproses bersama.
Penari berkelas internasional yang pernah menjadi koreografer penyanyi Madonna tersebut juga bercerita, pertunjukan juga diisi dengan penampilan wayang sandosa yang unik dan hanya ada di Indonesia.
Sebagai informasi, wayang sandosa merupakan sajian pakeliran garapan baru dengan media layar lebar dan tata cahaya modern menggunakan bahasa Indonesia.
"Ini termasuk penampilan wayang yang unik, baru, perpaduan moderisme tradisonal dan jarang ditampilkan," ujarnya.
Eko berharap, tentu dengan kolaborasi, kepercayaan diri dan dukungan dari berbagai pihak, ASEAN Para Games 2022 sukses dan membawa hasil yang membanggakan.
Editor: Ahmad Antoni