get app
inews
Aa Text
Read Next : Cara Pesan Tiket Lampion Borobudur 2025: Persiapkan Diri untuk Festival Lampion Terbesar Tahun Ini

Intip Sejarah dan Kondisi Terkini Candi Asu Magelang, Dulunya Adalah Anjing yang Dikutuk?

Selasa, 02 Agustus 2022 - 21:25:00 WIB
Intip Sejarah dan Kondisi Terkini Candi Asu Magelang, Dulunya Adalah Anjing yang Dikutuk?
Sejarah Candi Asu, Magelang (Foto: Wisata Jateng)

JAKARTA, iNews.id - Simak sejarah dan kondisi terkini Candi Asu Magelang. Sebagai salah satu destinasi wisata bersejarah, Candi Asu memang kerap menyedot rasa penasaran wisatawan.

Pasalnya, nama yang tak biasa dan merujuk pada seekor anjing membuat banyak wisatawan berpikir bahwa candi ini dulunya merupakan seekor anjing yang dikutuk menjadi sebuah bangunan.

Untuk mengetahui kisah sebenarnya, ketahui ulasan mengenai Candi Asu berikut ini.

Sejarah Candi Asu, Magelang

Candi Asu dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno dari trah Wangsa Sanjaya di sekitar tahun 869 M. Konon, Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala merupakan pemimpin kerajaan pada masa itu.

Candi ini merupakan salah satu candi Hindu yang ada di Indonesia. Hal ini terlihat dari adanya arca nandi atau lembu pada candi yang menjadi kendaraan dari Dewa Hindu Siwa.

Dulunya, Candi Asu seringkali dijadikan tempat suci untuk pemujaan arwah leluhur, raja, maupun para dewa.

Sedangkan nama asli dari candi ini sebenarnya belum diketahui secara pasti. Nama ‘Asu’ pun merupakan nama baru yang diberikan oleh penduduk setempat.

Nama ‘Asu’ dipilih karena terdapat arca nandi yang wujudnya telah rusak hingga menyerupai seekor anjing (asu dalam Bahasa Jawa) saat candi pertama kali ditemukan. Sedangkan versi lain mengungkapkan jika warga setempat memberikan nama Candi Asu karena dulunya banyak berkeliaran anjing-anjing liar di sekitaran candi.

Tak hanya itu, nama ‘Asu’ ini disebut-sebut merujuk pada kata ‘asoh’ atau ‘ngaso’ yang berarti istirahat. Hal ini berkaitan erat dengan legenda tentang adanya makam atau tempat peristirahatan terakhir sang raja, Rakai Kayuwangi di candi tersebut.

Selain sejumlah catatan sejarah, beredar sebuah mitos mengenai latar belakang berdirinya candi ini yang begitu dipercaya oleh masyarakat setempat.

Konon, hiduplah seorang perempuan cantik, sukses, dan berdarah keraton bernama Dewindani pada zaman dahulu. Namun ia justru memiliki perangai yang kurang baik, yakni tidak dapat mengendalikan hasrat seksualnya ketika melihat pria tampan.

Ia bahkan disebut-sebut bisa bersenggama dengan pria tampan manapun sesuka hatinya. Karena hal inilah, wujudnya akhirnya berubah menjadi seekor sapi yang tubuhnya justru menyerupai seekor anjing.

Lokasi dimana Dewindani berubah menjadi hewan inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Candi Asu. 

Kondisi terkini Candi Asu

Candi Asu tampak begitu cantik dengan adanya relief hiasan flora dan burung kenari di bagian dinding. Sayangnya, atap dari candi ini telah hilang Tinggi tubuh Candi Asu mencapai 3,35 meter, sedangkan tinggi kakinya mencapai 2,5 meter. Terdapat arca atau patung nandi di dalam candi.

Selain itu, terdapat sumur berbentuk kotak yang kedalamannya mencapai 3 meter dengan lebar berukuran 1,3 meter kali 1,3 meter.

Saat ini, Candi Asu dikelola oleh pemerintah setempat sebagai tempat wisata sejarah. 

Maka apabila Anda tertarik mengunjunginya, Anda bisa datang ke Candi Pos Sengi, Dukuhan, Ngampel, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Akan tetapi, rute menuju candi ini hanya bisa diakses menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki.

Menariknya, Anda tidak akan dikenai biaya sepeserpun untuk membeli tiket masuk ke Candi Asu.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut