get app
inews
Aa Text
Read Next : Gusti Purbaya Dinobatkan Jadi Raja Keraton Solo Hari Ini, Sultan HB X dan Jokowi Diundang

Jejak Sejarah dan Aksi Heroik Ratu Kalinyamat, Pahlawan Nasional Asal Jepara

Rabu, 08 November 2023 - 11:06:00 WIB
Jejak Sejarah dan Aksi Heroik Ratu Kalinyamat, Pahlawan Nasional Asal Jepara
Ratu Kalinyamat ditetapkan sebagai pahlawan nasional. (IST/Instagram)

JEPARA, iNews.idRatu Kalinyamat akhirnya ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui dan menetapkan Ratu Kalinyamat untuk dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional yang akan diselenggarakan pada hari Jumat, 10 November 2023 di Istana Negara.

Sebelumnya, masyarakat Jepara dan Yayasan Dharma Bakti Lestari, serta Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat telah mengusulkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional.

Selain Ratu Kalinyamat, ada lima tokoh lainnya yang tahun ini diusulkan dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional, seperti yang disebut dalam surat Kementerian Sekretaris Negara bernomor R-09/KSN/SM/Gt.02.00/11/2023 yang ditujukan kepada Menteri Sosial.

Mereka adalah Ida Dewa Agung Jambe dari Bali, Bataha Santiago dari Sulawesi Utara, M. Tabrani dari Jawa Timur, K.H Abdul Chalim dari Jawa Barat, dan K.H. Ahmad Hanafiah dari Lampung.

Sebagai bekal pengajuan gelar pahlawan nasional bagi Ratu Kalinyamat, tim dari Yayasan Dharma Bakti Lestari, masyarakat Jepara, dan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat melakukan riset dan menelusuri jejak sejarah dan jejak kepahlawanan Ratu Kalinyamat.

Tidak hanya di Indonesia, khususnya Jepara, penelusuran juga dilakukan hingga Portugis. Tim juga menggelar seminar, diskusi, dan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan masyarakat luas, serta menerbitkan buku.

Makam Ratu dari Kalinyamat yang namanya Ratu Kencana yang berada di Desa Mantingan Kecamatan Tahunan Jepara, hingga kini banyak dikunjungi peziarah. Menurut juru kunci makam, ribuan orang dari berbagai daerah berkunjung ke makam Ratu Kalinyamat yang bersebelahan dengan makam suaminya, Pangeran Hadiri.

Sosok Ratu Kalinyamat yang merupakan tokoh maritim nasional itu juga dijadikan monumen di bundaran Ngabul Jepara, bersama dua pejuang wanita dari Jepara lainnya, yakni RA Kartini dan Ratu Shima. 

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, Ratu Kalinyamat merupakan salah satu tokoh maritim dari Jepara, Jawa Tengah, yang berperan besar dalam melawan penjajahan Portugis di Indonesia. Perjuangan Ratu Kalinyamat melawan penjajah sudah diakui dunia. 

"Sepak terjang Ratu Kalinyamat di abad ke-16 menunjukkan saat itu nusantara mampu membangun kekuatan maritim, sehingga mampu menjaga wilayah kedaulatan negara," kata Lestari. diikutip dari iNewsMuria.id.

Sementara itu, Yayasan Dharma Bakti Lestari yang diketuai Prof. Dr. Ratno Lukito membeberkan perjuangan Ratu Kalinyamat sehingga layak mendapat gelar pahlawan nasional, di antaranya:

1. Berjuang Melawan Kolonialisme Portugis
Ratu Kalinyamat melakukan perjuangan melawan kolonialisme Portugis di Malaka dan Maluku sebanyak empat kali. Pertama tahun 1551, Ratu Kalinyamat bersama Johor mengirim pasukan ke Malaka. Selanjutnya tahun 1564–1565 membela dan mengirim pasukan ke Hitu. Ketiga tahun 1568 mengirim pasukan ke Malaka, dan terakhir tahun 1574 mengirim pasukan ke Malaka.

2. Mendirikan Masjid Mantingan dan Melahirkan Kerajinan Ukir
Sebagai putri dari Sultan Trenggana, Ratu Kalinyamat dipercaya mendidik Pangeran Arya, putra Sultan Hasanudin dari Banten. Pada 1579, ketika Ratu Kalinyamat meninggal dunia, Pangeran Arya yang bergelar Pangeran Jepara menjadi penguasa Jepara menggantikan Ratu Kalinyamat.
Ratu Kalinyamat, dapat memberikan keteladanan dalam segala aspek. Dari sisi agama, selain berguru pada Sunan Kudus, dia mendirikan masjid Mantingan tahun 1559 yang ditandai adanya candra sengkala “rupa brahma warna sari.”
Masjid itu merupakan lembaga yang mengajarkan nilai-nilai luhur yang berkaitan dengan moral masyarakat. Dari aspek budaya, pada masa kepemimpinannya lahir kerajinan ukir yang ditandai adanya motif ragam ukir di dinding masjid Mantingan.

3. Punya Jiwa dan Semangat Nasionalisme Kuat Melawan Kolonialisme
Selain karya monumental yang masih dirasakan manfaatnya sampai sekarang (masjid Mantingan, kerajinan ukir, motif ukir, benteng, makam, dan lain-lain), Ratu Kalinyamat telah mengirim armada perang melawan kolonialisme Portugis sebanyak empat kali.
Itu artinya peran Ratu Kalinyamat tidak hanya dalam lingkup lokal, tetapi juga lingkup regional dan nasional. Dalam konteks sekarang ini, dapat dimaknai bahwa Ratu Kalinyamat mempunyai jiwa dan semangat nasionalisme yang cukup kuat melawan kolonialisme.

4. Istri Setia dan Menyayangi Keluarga
Ratu Kalinyamat adalah seorang istri yang setia kepada suaminya dan menyayangi keluarganya. Dia dan suaminya, Pangeran Hadiri, yang sedih atas kematian saudaranya, Sunan Prawata sehingga Sang Ratu naik banding ke Sunan Kudus.
Ratu Kalinyamat menjadi pelindung anak-anak saudaranya. Dua anak almarhum Sunan Prawata yang dibunuh Arya Penangsang diambil sebagai anak angkat. Selain itu, Pangeran Arya, anak Sultan Hasanudin dari Banten, bahkan diangkat sebagai putra mahkota Jepara karena Ratu Kalinyamat tidak memiliki anak.

5. Tak Mudah Menyerah dan Tetap Setia NKRI
Peperangan melawan kolonialisme Portugis dalam empat serangan ke Malaka dan Maluku tahun 1551 ke Malaka, 1564–1565 ke Hitu, 1568 ke Malaka, dan 1574 ke Malaka, menunjukkan bahwa Ratu Kalinyamat merupakan sosok yang setia terhadap wilayah yang sekarang menjadi NKRI. Meskipun serangan itu gagal, tidak membuat Ratu Kalinyamat menyerah dan berkhianat untuk bekerja sama dengan penjajah Portugis, sampai dia meninggal tahun 1579.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut