Jelajah Wahana Tirta Pesisir Pantai Utara, Misteri Keindahan Alam di Pemalang
Namun air disini terlihat sangat jernih hingga kita dapat melihat dasar sungai secara jelas.
Oki dan Dhiyo pun tak dapat menahan diri untuk berenang dan mencoba cliff jump atau loncat dari sisi tebing meski tidak terlalu tinggi. Kedua host tampak puas dengan sederet keindahan alam yang mereka temukan kali ini. Apalagi, keduanya juga sempat mencicipi makanan khas yaitu Tahu, Tempe dengan sambal indel, usai berbasah-basah ria di lokasi air terjun.
Masih ada hal menarik, Oki dan Dhiyo kemudian melanjutkan perjalanan ke arah pesisir pantai, tepatnya ke kawasan hutan mangrove di Desa Mojo, Kecamatan Ulujami. Mereka sempat melewati Sungai Comal, sungai terbesar di Kabupaten Pemalang yang airnya berasal dari Gunung Slamet dan bermuara di Laut Jawa. Jaraknya yang tidak jauh dari pusat Kota Pemalang, membuat waktu tempuh tidak terlalu lama untuk tiba di hutan bakau yang memiliki luas total sekitar 2.350 hektare.
Di hutan bakau ini, Oki dan Dhiyo berniat menangkap kepiting untuk menjadi santap malam. Namun, belum lama tiba di lokasi, kedua host dikejutkan kehadiran sejumlah ular air di bawah jalan setapak kayu. Setelah sempat diamati, ternyata kawanan ular tersebut adalah jenis ular air bakau atau ular bakau perut putih, dengan nama latin Fordonia Leucobalia.
Ular jenis ini memang hidup dan bertahan di perairan pantai, dengan memakan kepiting atau yang sejenis, sehingga kerap disebut dengan nama Crab-eating water snake.
Editor: Nani Suherni