Kapolda Jateng Sebut Sejumlah Kepala Daerah Minta Dibangunkan RS Polri

Kapolda Jateng Sebut Sejumlah Kepala Daerah Minta Dibangunkan RS Polri
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi bersama Karo Lab Pusdokkes Polri Brigjen Pol Prima Heru, tim RS Bhayangkara Semarang dan tim akreditasi dari LAFKI, Kamis (25/5/2023). Foto: Ist.

SEMARANG, iNews.id – Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebut sejumlah kepala daerah meminta dibangunkan Rumah Sakit (RS) Polri. Hal ini menjadi salah satu parameter kedokteran kesehatan (dokkes) kepolisian makin dipercaya masyarakat.

“Ada Blora, Cilacap, Solo, Brebes, semua bupatinya minta dibangunkan rumah sakit Polri,” kata Ahmad Luthfi saat Pembukaan Survey Akreditasi RS Bhayangkara TK II Semarang Bidang Kedokteran Kesehatan (Bid Dokkes) Polda Jateng di Gedung Borobudur, Mapolda Jateng, Kamis (25/5/2023). 

Kapolda mengenang saat masih perwira pertama (pama) sekitar 30 tahun lalu, pelayanan medis Polri di rumah sakit belum maju.

“Dulu waktu kita kecil, remaja, masih pama tahun 89-90, kalau minta (obat) ke RS Polri obatnya itu-itu saja, mau sakit panas, diare. Jadi tidak terkenal kita. Apalagi kalau mantri polisi, itu dipandang sebelah mata. Dulu, itu dulu,” katanya.

Tapi pada perkembangannya, pelayanan termasuk fasilitas hingga sumber daya manusia (SDM) semakin maju. Contohnya ketika badai Covid-19 melanda, Rumah sakit berikut paramedis dan dokter diibaratkan sebagai pasukan khusus yang tidak bisa digantikan oleh siapapun.

“Saat itu tidak ada negara manapun yang bisa memploklamirkan bahwa Covid-19 bisa diobati, termasuk Indonesia. Semuanya learning by doing,” ucapnya. 

Sebab itulah, akreditasi di RS Polri penting untuk dilakukan. Termasuk yang saat ini berlangsung, yakni proses akreditasi di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Prof Awaloedin Djamin Semarang.

Editor : Ary Wahyu Wibowo

Halaman : 1 2

Follow Berita iNewsJateng di Google News

Bagikan Artikel:

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.