get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecelakaan Ambulans Bawa Pasien Masuk Jurang di Boyolali, 4 Orang Luka-Luka

Kasus DBD Meningkat di Boyolali, Pemberantasan Sarang Nyamuk Digencarkan

Rabu, 23 Maret 2022 - 11:09:00 WIB
Kasus DBD Meningkat di Boyolali, Pemberantasan Sarang Nyamuk Digencarkan
Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) plus yang dilakukan Dinkes Boyolali. Foto: iNews/Tata Rahmanta.

BOYOLALI, iNews.id – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Boyolali hingga Maret 2022 sudah mencapai 73 kasus. Jumlah kasus meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 31 kasus tanpa ada kasus kematian.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Puji Astuti mengatakan, dari 73 kasus terdapat dua kasus kematian di Desa Karangnongko, Kecamatan Mojosongo dan dari Kelurahan Sambeng, Kecamatan Juwangi. 

“Memang lebih tinggi dibandingkan Maret 2021. Ada 31 kasus tanpa kasus kematian,” kata Puji Astuti, Rabu (23/3/2022). 

Mengetahui adanya kasus DBD dengan kasus kematian maupun tidak, pihaknya langsung melaksanakan kegiatan penyelidikan epidemologi (PE). Tujuannya untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran penyakit lebih lanjut serta tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan. 

Pihaknya juga mengaktifkan kembali Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Plus karena hampir semua wilayah Kabupaten Boyolali rawan penyakit DBD.

“Di tingkat kabupaten kami mengaktifkan lagi Pokjanal (kelompok kerja operasional) DB tingkat kabupaten karena memang kegiatan apapun itu memang harus ada support. Hampir semua rawan DBD karena ini musimnya,” katanya. 

Selain kegiatan dan program yang sudah dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Boyolali, masyarakat juga harus waspada terhadap gejala awal akibat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini. Umumnya, gejala awal DBD berupa panas selama lima hari, penurunan trombosit, lemas, mual, dan nyeri perut.

“Kalau ada keluhan cepatlah berobat dan selalu berterus terang kepada dokter, sehingga dokter tidak akan salah mendiagnosis. Kalau gejala ditutup tutupi terutama panas hari pertama itu kapan. Itu yang harus kita ketahui karena begitu panas hari pertama itu lost, kita ke sananya akan menghitungnya akan salah,” ucapnya. 

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar memeriksakan diri secepat mungkin apabila mengalami gejala DBD di berbagai layanan kesehatan terdekat. Contohnya ke Puskesmas, klinik, dokter maupun ke bidan desa. Masyarakat juga bisa membawa kartu BPJS apabila diperlukan pemeriksaan lebih lanjut seperti cek laboratorium untuk mendiagnosis dan penanganan lebih lanjut penyakit DBD. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut