Kasus Jasad Terbakar di Marina Semarang, Polisi Usut Sumber Api yang Hanguskan Korban

SEMARANG, iNews.id – Kasus jasad terbakar yang ditemukan di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang masih terus diselidiki polisi. Tim laboratorium forensik (labfor) tengah mengusut sumber api yang menghanguskan korban dan sepeda motornya.

"Labfor saat ini sedang meneliti penyebab kebakaran, apakah sumber api berasal dari korsleting atau ada kesengajaan dibakar," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar melalui pesan WhatsApp, Sabtu (10/9/22).

Baca Juga

Jasad Terbakar yang Ditemukan di Marina Semarang Diduga Korban Pembunuhan

Dari barang bukti yang ditemukan di lokasi, identitas mayat mengarah pada Paulus Iwan Boedi P (51) Aparatur Sipil Negara (ASN) Bapenda Kota Semarang. Yang bersangkutan dilaporkan hilang oleh istri dan adiknya pada 25 Agustus 2022 di SPKT Polrestabes Semarang. 

Namun demikian, polisi tetap akan menunggu hasil tes DNA.

Baca Juga

Polisi Sebut Jasad yang Terbakar di Marina Semarang Ditemukan Tanpa Kepala

"Nunggu keluarnya hasil tes DNA untuk memastikan apakah sosok yang terbakar identik dengan Iwan Boedi," katanya.

Baca Juga

Penemuan Mayat dan Motor Terbakar di Marina Diduga Pegawai Bapenda Semarang yang Hilang

Dikatakannya, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi terkait temuan mayat tersebut, di antaranya keluarga maupun kerabat Iwan, serta rekan kerjanya.

Sebelumnya, sesosok jasad ditemukan terbakar bersama sebuah sepeda motor di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Kamis (8/9/2022).

Baca Juga

Sesosok Mayat Terbakar Bersama Motor Ditemukan di Kawasan Pantai Marina Semarang

Penemuan bermula dari temuan sepeda motor yang terbakar oleh salah seorang petugas penjaga lahan milik PT Family. Di dekat sepeda motor yang terbakar, ternyata ditemukan sesosok jasad yang juga hangus terbakar.

Mayat yang terbakar diduga adalah Iwan Budi Paulus, PNS di Pemkot Semarang. Iwan menghilang sehari sebelum diperiksa sebagai saksi di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng terkait dugaan korupsi pengalihan aset.

Editor: Ary Wahyu Wibowo