Kelompok Difabel asal Jepara Produksi Hand Sanitizer dari Bahan Rempah

JEPARA, iNews.id - Para difabel di Desa Ngabul, Tahunan, Jepara tetap produktif selama pandemi Covid-19. Mereka rutin memproduksi hand sanitizer dari rempah-rempah.
Selain ramah lingkungan, pemanfaatan bahan alami juga dipercaya bisa melembutkan kulit dan beraroma wangi. Kelompok yang tergabung dalam Sahabat Difabel (Sadifa), awalnya hanya membuat olahan minuman jahe plus rempah.
Minuman itu banyak diburu warga karena dapat diyakini meningkatkan imunitas tubuh sebagai penangkal virus Covid-19. Dalam perjalanannya, limbah berupa ampas jahe semakin melimpah.
Lalu muncul gagasan mengolah ampas jahe menjadi hand sanitizer. Selain jahe, digunakan pula serai dan lidah buaya. Cara pembuatannya cukup mudah, yakni kupas lidah buaya dari kulitnya lalu haluskan.
Berikutnya siapkan ampas jahe sebanyak 400 gram. Geprek dua batang serai lalu campurkan dengan ampas jahe serta lidah buaya. Tambahkan air lalu rebus hingga mendidih.
Selanjutnya diamkan sampai dingin. Kemudian peras dan saring untuk mendapatkan cairan sari-sarinya. Tambahkan satu liter alkohol lalu aduk hingga merata. Langkah terakhir adalah pengemasan dalam botol dan siap digunakan.
“Permintaan hand sanitizer rempah sangat tinggi dari berbagai daerah. Bahkan dalam sebulan bisa menjual 2.000 botol,” kata Adib Budiono, Ketua Sahabat Difa Jepara, Selasa (9/3/2021).
Harga hand sanitizer rempah ini cukup terjangkau, yakni Rp20.000 untuk kemasan botol 100 mililiter dan Rp12.000 untuk botol 60 mililiter.
Editor: Ary Wahyu Wibowo