get app
inews
Aa Text
Read Next : 2 Prajurit Gugur saat Persiapan HUT TNI Dapat Kenaikan Pangkat dan Santunan Rp350 Juta

Keluarga 46 Petugas Pemilu yang Meninggal di Jateng Dapat Santunan

Jumat, 26 April 2019 - 16:32:00 WIB
Keluarga 46 Petugas Pemilu yang Meninggal di Jateng Dapat Santunan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan santunan kepara keluarga petugas Pemilu 2019 yang meninggal dunia dan sakit saat menjalankan tugas, Jumat (26/4/2019). (Foto: iNews/Kristadi)

SEMARANG, iNews.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memberikan santunan kepada keluarga 46 petugas Pemilu 2019 yang meninggal dunia dan sakit. Santunan sebesar Rp10 juta tersebut diberikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di sela acara peringatan Hari Isra Mikraj di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jumat (26/10/2019).

Adapun rincian bantuan yang diberikan, yakni kepada keluarga 33 petugas KPPS yang meninggal dunia. Kemudian, kepada 13 keluarga petugas yang sakit saat melaksanakan tugas selama Pemilu.

Santunan tersebut berasal dari dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pemprov Jateng. Pasalnya, Pemprov Jateng tidak bisa mengganggarkan dana untuk memberikan bantuan sosial.

Ganjar mengatakan, secara pribadi dan mewakili masyarakat Jateng, dirinya mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga petugas pemilu yang gugur dalam menjalankan tugasnya. Menurut Ganjar, petugas-petugas tersebut merupakan pahlawan demokrasi.

“Ke depan kami mendorong pihak yang berwenang yakni KPU untuk menyiapkan. Saran saya ada asuransi agar kalau terjadi seperti ini ada yang bertanggung jawab,” katanya.

Ganjar menjelaskan, Pemprov Jateng melakukan tindakan cepat dengan berinisiatif mencari sumber dana yang halal untuk santunan bagi keluarga para pahlawan demokrasi yang tidak ada dalam penganggaran.

“Kami cari sumber yang memungkinkan dan tidak melanggar aturan, maka kita cover semuanya dengan Baznas, masing-masing kami beri Rp10 juta,” ujarnya.

Ganjar juga mengatakan, masih akan terus menunggu data terbaru tentang petugas pemilu di Jateng yang meninggal dunia. Pemprov Jateng memastikan memberikan penghargaan dan penghormatan kepada mereka dan keluarganya.

“Kami akan tunggu data itu agar mereka bisa mendapat satu penghargaan, itu tindakan cepat dari kita. Data masih bertambah, kami pastikan semua dapat,” katanya.

Kejadian ini, lanjut Ganjar, juga menjadi bahan evaluasi bagi Pemprov Jateng. Ganjar mengaku sudah membicarakan kemungkinan skema penganggaran untuk kejadian darurat semacam ini.

“Kejadian ini tidak dipikirkan sebelumnya karena tidak berlangsung tiap tahun, tapi ini kejutan besar dan harus ditindaklanjuti dengan cepat. Kita akan terus siaga sambil menunggu laporan lagi, untung Baznas kita bagus, jadi bisa ter-cover semuanya,” ujarnya.

Sementara itu, Zakiyah, anak dari Ahmad Sukadi, petugas KPPS di Kabupaten Pekalongan yang meninggal dunia mengaku terharu dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Gubernur Ganjar Pranowo.

Perempuan itu mengungkapkan sebagai seorang aparatur desa, ayahnya sudah sering menjadi petugas pemilu. Namun, dirinya tidak pernah menyangka jika ayahnya meninggal usai pelaksanaan pemilu tahun ini.

“Bapak tidak sakit, tapi punya riwayat darah tinggi. Saat dikabari bapak meninggal, saya sedang di sekolah,” katanya sambil terisak.

Anti Trianti, warga Kabupaten Kendal yang juga merupakan penerima santunan mengatakan suaminya yang bertugas sebagai hansip gugur dalam tugas mengawal jalannya tahapan pemilu. Dia sudah mengikhlaskan kepergian suaminya dan berharap pengorbanan suaminya tidak sia-sia.

“Sore itu setelah tugas dari TPS, suami saya mengeluh masuk angin, terus saya kerokin. Belum selesai, dia izin ke kamar mandi, begitu keluar langsung jatuh,” ujarnya.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut