Kepala BNPT Tinjau Vaksinasi Puluhan Eks Napiter di RSBK Solo

SOLO, iNews.id – Sebanyak 25 mantan narapidana terorisme (napiter) menjalani vaksinasi Covid-19  di RSUD Bung Karno (RSBK) Solo. Pelaksanaan vaksinasi ditinjau langsung Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, Sabtu (28/8/2021).

"Saya apresiasi atas pelaksanaan vaksinasi mitra BNPT yang disinergikan dengan program Pemerintah Kota Surakarta, ini bisa dilaksanakan bersama-sama. Kami lihat juga ada pelajar yang ikut vaksinasi,” kata Boy Rafli Amar.

Baca Juga

Akhir Pekan, Arus Lalu Lintas di Tol Semarang-Solo Terpantau Lancar

Salah satu eks napiter, Mahmudi Haryono alias Yusuf mengatakan, dirinya ikut vaksinasi dengan kesadaran sendiri. Sebab vaksinasi penting untuk tubuh sekaligus menghadapi suasana pandemi.

“Apa yang saya lakukan sebagai bentuk kontribusi kepada negara dan masyarakat bahwa vaksinasi ini aman dan halal,” kata Mahmudi Haryono.

Baca Juga

Satpol PP Solo Perketat Pengawasan Pusat Perbelanjaan saat Akhir Pekan

Saat meninjau jalannya vaksinasi, Kepala BNPT didampingi Wali Kota Solo Gibran rakabuming Raka. Selain 25 eks napiter, vaksinasi juga menyasar enam penyintas Covid-19, 20 tenaga kesehatan (nakes) dan keluarga, serta 100 siswa SMP. 

Baca Juga

Tim Paralimpiade Raih Medali Perdana, Siswa SLB YPAC Solo Sambut Suka Cita

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, saat ini wilayahnya masih PPKM level 4. Namun dirinya meminta masyarakat tidak resah karena keadaan semakin membaik. 

“Minggu ini vaksinasi sudah mencapai 85 persen. Lihat Rumah Sakit Bung Karno, sudah sedikit pasien (Covid-19) tinggal tujuh orang,” kata Gibran.

Baca Juga

3 Buruh Pabrik di Solo Dapat Kejutan Usai Vaksinasi Covid-19, Apa Itu?

Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan penyerahan hadiah lomba video nasionalisme memperingati HUT ke-76 RI. Selain itu juga penyerahan bantuan secara simbolis kepada eks napiter. 

Sasaran penerima bantuan sosial (bansos) terdiri atas 114 relawan Covid-19 RSUD Bung Karno, 56 mantan napiter (mitra deradikalisasi BNPT) dan penyintas (korban aksi terorisme).

Editor: Ary Wahyu Wibowo