Ketekunan Mbah Tarmudi, Perajin Gerabah di Pemalang Menghadapi Roda Zaman
"Saya dari tahun 1960 sudah dagang gerabah, sampai ke Banyuwangi dan Madiun Jawa Timur,” tutur Mbah Tarmudi, Selasa (15/11/2022).
Seminggu sekali, dirinya mengirim paso (untuk pemindangan ikan) ke Losari, Jawa Barat. Dia mengenang, kala itu anak buahnya lumayan banyak yang dipekerjakan untuk membuat dan membawa gerabah yang sudah jadi ke berbagai daerah.
"Semuanya tinggal kenangan, banyaknya peralatan dapur dari plastik, menggusur hampir semua produksi gerabah kami," ucap Mbah Tarmudi mengenang masa jayanya.
Dirinya kini hanya membuat pesanan jika ada. Saat ini dirinya membuat kendi 20 biji. Itu pun dari awal mengolah tanah sampai pembakaran bisa sampai satu minggu. Sedangkan harganya hanya Rp7.000 per satu kendi.
Anak-anaknya tidak ada yang mau meneruskan pekerjaan membuat gerabah. Dirinya menilai pemerintah masih setengah hati dan belum maksimal memberikan bantuan kepada para perajin gerabah di daerahnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo