Kisah Albert Aresto, Tak Menyangka Jadi Pendeta hingga Ditugaskan di Ujung Timur Jateng

“Hubungan saya dengan umat terasa seperti tidak ada sekat. Kami sudah seperti keluarga, saling memperhatikan, saling mengasihi dan membantu. Tapi secara umum memang khas masyarakat Jawa Tengah, umumnya ramah, guyub,: kata Albert.
Hal itu menurutnya selaras dengan pesan Natal tahun ini. Masyarakat boleh merasakan suka cita, kebahagiaan, dengan tetap saling mengasihi sebagai sesama manusia. “Kita semua saling menjaga keamanan, kedamaian dan menjaga keselamatan kita bersama, “ ujarnya.
Terkait rangkaian kegiatan merayakan Natal, Pendeta Albert menyebutkan bahwa pada hari Sabtu (24/12) pukul 16.30 WIB berlangsung kebaktian malam Natal, kemudian hari Minggu (25/12) pukul 09.00 WIB digelar perayaan Natal.
“Untuk semua usia, anak-anak, remaja, pemuda, dewasa hingga lanjut usia. Pada perayaan Minggu pagi, ada nyanyian, tarian, musik dan juga drama,” ujarnya.
Momen perayaan Natal juga menjadi waktu spesial berkumpulnya keluarga. Termasuk yang ada di luar kota, pulang ke kampung halaman. Namun ia bersama keluarganya tetap memilih berada di Rembang, karena padatnya rangkaian acara Natal.
“Biasanya kalau mau pulang ke Jakarta, pas libur Lebaran atau ketika libur sekolah di bulan Juli. Natal seperti ini, enggak akan bisa ditinggal mas, jadi sama keluarga di sana, berbagi kabar melalui telepon saja, “ ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni