SEMARANG, iNews.id - Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang memiliki sejarah terkait perjuangan pengikut Pangeran Diponegoro. Desa didirikan Raden Mas (RM) Rekso Widjojo alias Ki Damarjati Ali.
Berdasarkan cerita sejumlah Desa Jembrak, setelah Pangeran Diponegoro tertangkap tentara Belanda, RM Rekso Wijoyo mengembara bersama prajuritnya ke arah perbatasan Kerajaan Mataram untuk menghindari sergapan pasukan Belanda.
Ketika sampai di daerah perbukitan yang kini diberi nama Dusun Godegan, Desa Jembrak, RM Rekso Widjojo memutuskan untuk beristirahat dan memerintahkan prajuritnya untuk mendirikan tempat peristirahatan.
Selang beberapa hari kemudian, RM Rekso Wijoyo kemudian memutuskan untuk menetap karena lokasinya strategis dan aman dari kejaran tentara Belanda.
Selama berada di tempat tersebut, RM Rekso Wijoyo bersosialisasi dengan masyarakat yang tinggal di sekitar bukit. Saat berinteraksi dengan penduduk yang kala itu jumlahnya masih sedikit, RM Rekso Wijoyo menggunakan nama samaran Ki Damarjati Ali.
Ini sengaja dilakukan untuk menyembunyikan identitas aslinya agar tidak terlacak Belanda. RM Rekso Wijoyo yang memiliki perawakan tinggi besar berambut gondrong dan berewokan.
"Dalam bersosialisasi, RM Rekso Wijoyo mengajarkan pertanian dan agama Islam kepada masyarakat. Beliau mengajarkan cara mengolah lahan dan bercocok tanam yang baik, seperti pengolahan lahan dengan sistim terasering,” kata warga Desa Jembrak, Sunaryo, Kamis (25/5/2023).
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Follow Berita iNewsJateng di Google News