Kisah Candi Kembar dan Cinta Beda Agama Raja Kerajaan Mataram Kuno
MALANG, iNews.id - Sebuah candi menjadi tanda kisah cinta pasangan suami istri berbeda agama di masa Kerajaan Mataram kuno. Namanya Candi Kembar yang berada di wilayah Prambanan, Klaten, Jawa Tengah atau dikenal juga dengan sebutan Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul.
Kedua pasutri yang diabadikan pada sebuah candi yakni Raja Mataram kuno Rakai Pikatan yang bernama asli Mpu Manuku dengan sang istri Pramodhawardani. Candi kembar ini dibangun sebagai simbol harmonisasi pernikahan keduanya.
Dikutip dari buku 'Perempuan-Perempuan Tangguh Penguasa Tanah Jawa' candi ini bergaya arsitektur campuran Hindu dan Buddha yang menandakan pernikahan beda agama keduanya. Kedua candi ini dibangun sekitar abad 9 Masehi.
Sebagian sejarawan menyebut candi kembar ini merupakan bentuk persembahan cinta Rakai Pikatan kepada Pramodawardhani.
Pada Candi Plaosan Lor terdapat sesuatu yang unik, candi utama dikelilingi 174 stupa dan candi perwara. Candi perwara merupakan ciri khas kebudayaan Hindu, sedangkan stupa cirik has kebudayaan Buddha.
Hal ini menunjukkan kedua keyakinan bisa disatukan dalam ikatan cinta Pramodawardhani dan Mpu Manuku.
Kisah cinta asmara antara Pramodawardhani dan Rakai Pikatan dikisahkan pada relief yang terpahat pada dinding kedua candi utama. Salah satu candi bercerita tentang laki-laki, sedangkan candi lainnya bercerita tentang perempuan.
Editor: Donald Karouw