get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Wonosobo, Nikmati Perjalanan dengan Pemandangan Memukau

Kisah Desa Legetang, Mengerikan Dusun Terkubur Bersama Warganya dalam Semalam

Senin, 30 Oktober 2023 - 15:09:00 WIB
Kisah Desa Legetang, Mengerikan Dusun Terkubur Bersama Warganya dalam Semalam
Kisah Desa Legetang yang ada di dataran tinggi Dieng Jawa Tengah, hilang dalam satu malam bersama ratusan warganya. (Foto: Dok. MNC Portal).

JAKARTA, iNews.id - Kisah Desa Legetang yang ada di dataran tinggi Dieng Jawa Tengah. Dusun tersebut hilang dalam satu malam bersama ratusan warganya 67 tahun silam.

Dusun Legetang saat itu berada di Desa Pekasiran, yaitu desa di pegunungan Dieng, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Dusun yang ditinggali oleh 450 jiwa itu rata dengan tanah karena tertimbun longsoran Gunung Pengamun-amun pada 17 April 1955. Berikut kisah lengkapnya.

Kisah Desa Legetang Tertimbun Longsoran Gunung Pengamun-amun

Pada 17 April 1955 malam hari itu terjadi hujan lebat. Hujan yang benar-benar lebat itu terjadi di dukuh kecil daerah Batur, Dieng. Tiba-tiba terdengar gemuruh, seperti benda besar yang jatuh hingga terdengar ke desa-desa tetangganya.

Saat itu, tidak ada satu pun warga yang berani untuk keluar rumah karena suasana benar-benar gelap dan jalanan licin. Saat pagi hari tiba, penduduk yang tinggal di sekitar Desa Legetang baru keluar dari rumah.

Keesokan harinya, banyak warga dusun sekitar yang tercengang dan menangis setelah mengetahui Desa Legetang sudah rata dengan tanah bersama dengan warganya. Bahkan, tinggi material tanah longsor kala itu disebut mencapai lebih dari dua meter.

Sejak itu, mayat warga Dusun Legetang masih terkubur bersama rumahnya. Faktor keterbatasan alat, upaya pencarian korban hanya dilakukan di titik-titik yang diduga merupakan lokasi rumah petinggi Dusun Legetang.

Kemaksiatan Berujung Petaka pada Dusun Legetang

Cerita mengenai bencana Legetang tersebut dikaitkan dengan azab kemaksiatan yang terjadi di sana. Walaupun, kebenarannya tidak diyakini, masyarakat sekitar mendengar cerota gethak tular (dari mulut ke mulut).

Adanya budaya homoseksual prostisusi dan perjudian menjadi berita yang marak diisukan terjadi di Legetang, seperti kaum sodom. Bahkan, tersebar cerita, langgar atau mushola di Legetang telah digunakan untuk hal yang menyimpang, dipakai sebagai tempat judi.

Kisahnya dikaitkan seperti dalam cerita Sodom dan Gomorah di Alkitab atau Al Qur’an. Kebanyakan orang di sana memercayai dan meyakini, desa atau dusun tersebut terkutuk. Sebab, antara Legetang dan Gunung Pengamun-amun terdapat jurang dan sungai yang cukup dalam.

Namun, pada kenyataannya longsoran yang dikirim dari gunung itu seakan-akan melompati sungai dan langsung menjatuhi Dusun Legetang. Inilah yang memperkuat cerita azab yang menimbun dan menghilangkan 'Dukuh Sodom', Legetang dalam semalam.

Banyak kesaksian yang menyebutkan, di antara kaki gunung hingga ke perbatasan kawasan permukiman di Legetang, sama sekali tidak tertimbun longsoran, padahal jaraknya beberapa ratus meter saja. 

Kini, Dusun Legetang hanya tinggal nama, dikenang dengan tugu beton setinggi 10 meter. Tugu yang berdiri tegak di tengah ladang kentang milik warga itu sebagai penanda pernah terjadi bencana alam luar biasa.

Puluhan tahun berlalu, saat ini bagian luar tugu tampak lapuk dimakan usia. Tidak ada tulisan khusus pada tugu itu yang menceritakan peristiwa tragis Dusun Legetang. 

Satu-satunya data yang bisa dijumpai pada tugu itu merupakan pahatan marmer berisi daftar bencana di pegunungan Dieng berikut jumlah korban.

Pahatan tersebut berada di Desa Kepakisan, sebelah timur Desa Pekasiran atau tepatnya di pertigaan menuju ke objek wisata kawah Sileri. Di pahatan tersebut tertulis jumlah korban jiwa akibat terkuburnya Dusun Legetang yang mencapai 450 orang. Demikian kisah desa Legetang yang ada di Dieng Jawa Tengah.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut