Kisah Heroik Pasukan TKR Usir Tentara Sekutu dalam Pertempuran Palagan Ambarawa

Dengan bantuan rakyat, TKR di bawah pimpinan Letnan Kolonel M Sarbini berhasil membebaskan kedua desa di pinggiran Ambarawa tersebut. Sayangnya sukses tersebut mesti dibayar mahal dengan gugurnya Letnan Kolonel Isdiman akibat tembakan pesawat sekutu yang datang dari Semarang.
Gugurnya Letkol Isdiman tidak menyurutkan perjuangan TKR. Pertempuran selanjutnya dipimpin langsung Komandan Divisi V Banyumas, Kolonel Soedirman. Pada 12 Desember 1945 pasukan TKR dan laskar menyerang tentara Sekutu di pusat Kota Ambarawa dari berbagai penjuru.
Dengan peralatan tempur seadanya seperti bambu runcing dan senjata sitaan dari pasukan Jepang, pasukan TKR terus menggempur tentara Sekutu yang memiliki persenjataan modern. Puncaknya pada 15 Desember 1945, Kolonel Soedirman bersama pasukan TKR berhasil mengalahkan tentara Sekutu.
Mayjen TNI Wuryanto dalam artikel berjudul Palagan Ambarawa Peletak Dasar Nilai Kejuangan TNI dari Tantangan Global (11 Januari 2019, www.tniad.mil.id) mengungkap rahasia kemenangan TKR dalam pertempuran yang dikenal sebagai Palagan Ambarawa adalah taktik supit urang.
”Dengan segala keterbatasan, Kolonel Soedirman membangun organisasi kekuatan melalui strategi perang Supit Urang atau pengepungan dari kedua sisi yang membuat musuh benar-benar terkurung," tulis Mayjen Wuryanto. Strategi tersebut dinilainya sebagai terobosan cemerleng dan mutakhir untuk ukuran militer sebuah negara yang baru seumur jagung.
Editor: Ahmad Antoni