Kisah Inspiratif, Keterbatasan Fisik Tak Halangi Perempuan Ini Jadi Fotografer Andal
PURWOREJO, iNews.id – Sosok Rusidah merupakan fotografer yang andal meskipun memiliki keterbatasan karena tidak memiliki kedua lengan. Perempuan asal Purworejo ini sangat berpengalaman dalam mengabadikan berbagai momen melalui jepretan kameranya.
Rusidah memiliki pengalaman fotografi di berbagai event. Mulai dari acara pernikahan, budaya, pemerintahan dan swasta, hingga olahraga National Paralympic Committee (NPC). Dia juga selalu tampil untuk memotret rekan-rekan difabel yang bertanding.
Hasil jepretannya mengagumkan meskipun dalam keterbatasan fisik. Foto-foto yang dihasilkan tak kalah dengan fotografer lainnya. Ia memiliki naluri yang kuat dalam menangkap berbagai moment penting. Perempuan kelahiran 1968 ini juga gigih dalam menangkap momen.
“Awalnya saya jadi juru foto keliling, saya fotografer keliling di kampung-kampung di desa-desa,” kata Rusidah sebagaimana dilansir dari akun YouTube, A Rizky Hanizar dengan judul one shot for life (Bu Rusidah).
Kala itu, dirinya masih menggunakan kamera manual dengan film. Saat itu, film harganya masih Rp5.000. Setelah sekian lama menjadi tukang foto keliling, Rusidah mulai dikenal masyarakat.
Order foto panggilan untuk berbagai acara mulai berdatangan, seperti foto pernikahan, acara ulang tahun, foto siswa di sekolah dan lainnya.
Kemampuan di bidang fotografi diperoleh melalui kemauan dan usaha yang keras. Sebab saat itu dirinya berfikir, dengan keterbatasan fisik yang ada maka akan kesulitan mencari pekerjaan karena pasti ditolak. “Saya akhirnya memutuskan untuk mencari suatu ketrampilan,” ucapnya.
Setelah lulus SMA, dirinya kursus fotografi di pusat rehabilitasi penyandang cacat rehabilitasi centrum (RC) Prof Dr Soeharso Solo. Setelah setahun belajar fotografi, tahun 1992 dirinya dinyatakan lulus. Dia kembali ke Purworejo untuk mengembangkan ketrampilan yang dimiliki.
Salah satu momen terbesarnya sebagai fotografer adalah ketika Hari Internasional Penyandang Cacat di Jakarta. Dirinya kala itu memotret Ibu Tien Soeharto. Dirinya juga pernah dipanggil oleh Ibu Ani Yudhoyono. Kala itu dalam acara peluncuran buku fotografi pertama oleh Ibu Ani Yudhoyono.
Di tengah kesibukannya, dia tetap menjalankan tugas-tugas keseharian sebagai ibu rumah tangga. Mulai dari mengurus rumah, anak dan suami.
Meskipun memiliki keterbatasan, Rusidah tetap bersyukur karena bisa melaksanakan kehidupan sehari-hari seperti orang pada umumnya. Dirinya tidak pernah mengeluh karena keterbatasan fisik bukan penghalang untuk berkarya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo