Kisah Inspiratif Pemuda di Rembang Kembangkan Budi Daya Ikan Lele Jadi Keripik Olahan

Pemuda berusia 23 tahun yang biasa disapa Andi ini menambahkan untuk operasional sehari-hari, ditopang oleh para pemuda yang tergabung dalam kelompok Sukses Bersama Group, sekaligus dibina oleh BUMDes dan Karang Taruna setempat. Setelah berjalan setengah tahun terakhir, mereka sudah memiliki 5 macam produk.
“Keripik daging lele, stick lele, kerupuk tulang lele, keripik kulit dan kerupuk mentah. Khusus lele ini alhamdulilah terpakai semua, bahkan duri maupun kepalanya, nggak buang. Untuk jeroan dibuang, tapi bisa digunakan untuk pakan alternatif ternak lele, “ ujarnya.
Warung yang diajak bekerja sama untuk menjual produk keripik lele sudah mencapai 30-an titik. Omzet kotor mereka per bulan antara Rp1,5 – 2 juta. Ditanya soal kendala, Andi menyebut masalah produksi menjadi tantangan terberat. Mengingat, mayoritas pemuda yang terlibat dari pagi sampai sore bekerja. Pembuatan keripik lele, biasanya baru dikerjakan pada malam hari.
“Habis Isya kita mulai. Kalau pesanan banyak, bisa sampai jam 10 atau bahkan jam 12 malam. Ada 10 an orang yang terlibat dalam kegiatan ini, “ ujar Andi.
Dia berharap produk keripik lele dari Rumbutmalang, Desa Dresi Kulon–Kaliori ini kelak akan semakin tumbuh berkembang menjadi oleh-oleh khas Rembang. Tujuannya, selain untuk menggairahkan lagi peternak lele, juga dapat memberdayakan potensi ekonomi dan pekerja lokal.
“Saya sudah komitmen untuk membeli lele dari peternak Rp2.000 per kg. Saya paham bagaimana perjuangan peternak lele, jadi insyaallah harga segitu lumayan, “ ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni