get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Pria Magelang Nekat Masuk Kolong Truk ke Lampung, Alasannya Bikin Pilu

Kisah Inspiratif Serda Mugiyanto, Berhasil Bina 10.000 Petani hingga Dijuluki Jenderal Buah Lengkeng

Sabtu, 26 Juni 2021 - 21:35:00 WIB
Kisah Inspiratif Serda Mugiyanto, Berhasil Bina 10.000 Petani hingga Dijuluki Jenderal Buah Lengkeng
Serda Mugiyanto memetik buah lengkeng dari kebun petani hasil binaannya di Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar)

MAGELANG, iNews.id - Kisah hidup Sosok Sersan Dua (Serda) Mugiyanto yang bangkit hingga akhirnya dijuluki "Jenderal buah lengkeng", patut menjadi inspirasi. Keterbatasan fisik akibat musibah yang menimpa dirinya sewaktu bertugas di Ambon tidak membuatnya berputus asa.

Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Koramil 19/Borobudur Kodim 0705 Magelang, Jawa Tengah ini bahkan dikenal sebagai motivator, petani, dan koordinator petani. Bahkan, dia dijuluki sebagai "Jenderal buah lengkeng" oleh Kementerian Pertanian karena keberhasilannya merangkul dan membina hingga 10.000 petani dari Sabang sampai Merauke.

Serda Mugiyanto memang melalui proses untuk sampai pada posisinya saat ini. Keberhasilan itu berawal dari kisah tragis yang dialaminya saat menjalankan operasi pengamanan daerah rawan (pamrahwan) ke wilayah Ambon pada 2001. Saat itu ia berangkat bersama rombongan Batalion Infanteri Raider 408/Suhbrastha.

Mugiyanto bersama rekan-rekan-nya yang sedang melaksanakan patroli lapangan tanpa sengaja menginjak ranjau darat tepat pada November 2001. Akibatnya, kaki sebelah kanannya putus hingga cacat seumur hidup.

Ledakan dahsyat ranjau darat tersebut membuat potongan kaki Serda Mugiyanto tidak bisa ditemukan. Dia bahkan mengenang kala itu sebagai perjuangan antara hidup dan mati karena kondisinya terus memburuk.

Apalagi, dari lokasi kejadian ke rumah sakit setidaknya membutuhkan waktu empat hingga lima jam perjalanan karena cukup jauh dari pusat keramaian. Sewaktu perjalanan menuju rumah sakit rekan-rekan-nya pun sudah berpikir buruk akan kehilangan teman seperjuangan yang kala itu masih berpangkat Prajurit Dua (Prada). Kondisi semakin menegangkan karena hemoglobin (Hb) darahnya rendah atau sudah dalam kondisi mengkhawatirkan.

Tidak sampai di situ, mimpi buruk masih terus menyelimuti karena tim medis. Mereka kesulitan menemukan golongan darah yang cocok dengan golongan darah yang dibutuhkan Serda Mugiyanto. Apalagi, wilayah itu masih termasuk kawasan rawan konflik sehingga akses tidak semudah yang dibayangkan.

Namun, takdir berkata lain. Keberuntungan berpihak pada prajurit tersebut hingga akhirnya berhasil pulih dari insiden pilu yang dialaminya. 

Setelah menyadari kondisi fisik yang harus ia terima, Serda Mugiyanto awalnya memang sedikit terpuruk. Ia tidak pernah membayangkan harus kehilangan salah satu anggota tubuhnya.

Apalagi, pada saat itu ia masih berstatus lajang atau belum menikah. Dengan kondisi disabilitas, bisa saja perempuan akan berpikir ulang mau menerimanya sebagai pendamping hidup.

Lagi, takdir berkata lain. Ia dipertemukan dengan Dwi Astuti Sumarwati perempuan yang akhirnya dipersunting dan siap menerima segala kekurangan maupun kelebihan yang ada pada diri Serda Mugiyanto.

Dari hasil pernikahannya, pasangan tersebut dikarunia tiga orang putra. Serda Mugiyanto patut bersyukur. Sebab, di balik keberhasilan yang diraih-nya hari ini tidak terlepas dari doa dan dukungan istri dan ketiganya anaknya.

"Istri yang membuat saya tetap semangat, mau menerima di saat kondisi saya cacat dan penuh keterbatasan," katanya.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut