Kisah Kholidin, Atlet Parapanahan Indonesia yang Pakai Gigi untuk Menarik Busur
Sebelumnya, Kholidin memang sudah hobi memanah ketika kecelakaan belum terjadi.
"Setelah kecelakaan dan operasi, dua hari kemudian boleh pulang dari rumah sakit. Tapi ketika seminggu kontrol, ternyata ada infeksi dan harus diamputasi," katanya.
Namun, dirinya tetap optimistis karena musibah yang dialami dianggap sebagai ujian untuk latihan sabar dan ikhlas.
“Saya yakin itu rencana Allah karena buktinya saya bisa sampai di sini (ASEAN Para Games 2022)," katanya.
Menariknya, di balik keterbatasan Kholidin tidak hanya menggantungkan hidup dengan menjadi atlet panahan. Dia mengaku masih aktif berjualan bubur ayam yang gerobaknya diberi nama Bang Udin di sekitaran Jalan MH Thamrin, Jakarta, sembari menyempatkan diri untuk melatih panahan.
"Ketika tidak ada kompetisi, saya punya usaha bubur ayam yang sekarang sedang dibantu oleh adik dan abang ipar saya. Biasanya kalau pagi dagang dulu, kemudian siangnya latihan sambil mengajar memanah sekitar 2-3 kali per minggu," ucap pria 45 tahun ini.
Sementara itu, dari situs resmi ASEAN Paragames 2022 (ww.apg2022.com) pada Jumat 5 Agustus pukul 07.45 WIB, tim parapanahan Indonesia sudah mengoleksi 3 emas, 2 perak, dan 3 perunggu. Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena masih ada tiga pertandingan lagi yang dimainkan wakil Indonesia pada hari ini.
Editor: Ary Wahyu Wibowo