Kisah Nabi Yakub AS, Teladan Bagi Orang Tua Dalam Mendidik Anak
                
            
                Satu ketika Nabi Yakub berselisih dengan saudara kembarnya itu. Ibunda mereka berdua menasihati si bungsu untuk pergi menjauhkan diri ke tempat saudara bapaknya di Harran, Iraq.
Keluarga Nabi Ishaq AS ketika itu tinggal menetap di Palestina. Ini bermakna, Nabi Yakub pergi ke tempat asal datuk baginda, Nabi Ibrahim AS.
Tiba di Harran, Yakub muda berjumpa dengan saudara bapaknya yang bernama Laban ibn Batuil, saudara lelaki bunda beliau. Di rumah Laban, Ya’qub tertarik hatinya dengan anak perempuan bungsu Laban yang bernama Rahil (Rachel).
Yakub lalu mengutarakan hasratnya dan gayung pun bersambut dengan syarat harus bekerja dengan Laban selama tujuh tahun. Yakub menyanggupi. Maka selama 7 tahun Ya'kub bekerja di situ demi bisa memetik buah hatinya.
Tujuh tahun berlalu, hari pernikahan pun ditetapkan. Akan tetapi Laban memberi tahu Ya’qub bahwa adat istiadat di sana tidak boleh seorang adik mendahului nikah sebelum kakaknya. Jadi Ya’qub mesti nikah dengan kakak Rahil dahulu yaitu Laya (Leah).
Laban merencanakan jika Yakub mau tetap nikah dengan Rahil maka dia harus bekerja tujuh tahun lagi. Ini pun disanggupi Yakub. Ketika itu belum ada larangan menikahi adik beradik dan ini dimasukhkan oleh Kitab Taurat kelak pada zaman Nabi Musa AS.
Bahkan Yakub kemudian dihadiahi budak oleh Laya dan Rahil sehingga baginda mempunyai empat orang istri di Harran.
Editor: Kastolani Marzuki