get app
inews
Aa Text
Read Next : Keunikan Alquran 400 Tahun di Gowa, Ditulis Gunakan Tinta Berbahan Biji Mangga dan Tanah Liat

Kisah Nabi Zakaria AS Berdoa Kepada Tuhannya Dengan Suara yang Lembut

Selasa, 17 Maret 2020 - 08:33:00 WIB
Kisah Nabi Zakaria AS Berdoa Kepada Tuhannya Dengan Suara yang Lembut
Ilustrasi berdoa kepada Allah. (Foto: AFP)

JAKARTA, iNews.id - Kisah Nabi Zakaria Alaihi Salam (AS) merupakan satu dari 25 nabi utusan Allah Swt. Menurut sebuah riwayat, Nabi Zakaria diangkat menjadi nabi pada usia 90 tahun. Dia diutus untuk mengembalikan akhlak Bani Israel di palestina yang banyak melakukan kemungkaran dan mengubah agama yang dibawa Musa AS.

Dalam Alquran, Nabi Zakaria disebut sebanyak delapan kali. Salah satunya di Surat Maryam ayat 2-11.
ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهٗ زَكَرِيَّاۚ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّاۙ يَّرِثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا

penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria, yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. Ia berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedangkan istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridai.”

Mufasir Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut menurut ahli qiroat yakni, alasan ketakutan Zakaria bila orang-orang yang akan menggantikannya nanti akan berlaku buruk terhadap manusia. Karena itu, Zakaria memohon kepada Allah agar dikaruniai seorang anak laki-laki yang kelak akan menjadi nabi sesudahnya, untuk memimpin mereka dengan wahyu yang diturunkan kepadanya.

Sesungguhnya dalam hal ini Zakaria tidak mengkhawatirkan siapa yang bakal mewarisi harta peninggalannya, karena kenabian merupakan kedudukan yang paling besar dan paling mulia tingkatannya dibandingkan dengan kekhawatirannya akan pewaris dari darah dagingnya terhadap harta peninggalannya.

Zakaria berkeinginan agar kenabiannya itu diwarisi oleh ahli waris asabah-nya (garis keturunannya). Karena itu, ia memohon kepada Allah agar dikaruniai seorang putra yang kelak akan mewarisi kenabiannya.

Tiada suatu kisah pun yang menyebutkan bahwa Zakaria mempunyai harta, bahkan dia adalah seorang tukang kayu, yang makan dari hasil keringatnya sendiri. Orang yang bermatapencaharian seperti itu tidaklah banyak memiliki harta, terlebih lagi seorang nabi, karena sesungguhnya para nabi adalah orang yang paling berzuhud terhadap duniawi.

Doa Nabi Zakaria kemudian diperkenankan Allah Swt sebagaimana dalam firman-Nya:
يٰزَكَرِيَّآ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ ِۨاسْمُهٗ يَحْيٰىۙ لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا

Artinya: Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia". (QS: Surat Maryam: 6)

Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di dalam mihrab (katanya), "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu), dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh.” (Surat Ali Imran: 38-39)

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut