Kisah Pekerja di Balik Perbaikan Jalan Provinsi, Siaga 24 Jam hingga Tak Kenal Istilah Libur
Begitu pula dengan cerita Setyo Purwanto (37), seorang kelompok masyarakat miskin sehat bina marga (Pokmas Bima) Provinsi Jawa Tengah. Pekerjaannya sangat lekat dengan aspal.
"Setiap hari mengaspal jalan, apalagi waktu ada banyaknya laporan jalan rusak dan menjelang Ramadan dan mudik," terangnya. Menurutnya, pekerjaan memperbaiki jalan bukan soal seberapa gaji yang diterima, melainkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
"Kebahagiaan saya adalah warga bisa berangkat kerja dengan semangat dan pulang dengan selamat," ungkap warga Desa Traji, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.
Pekerjaan memperbaiki jalan juga tidak mengenal waktu. Malam sekalipun jika harus dilakukan perbaikan, maka ia kembali bergelut dengan aspal kembali.
"Tidak ada jam berapa kerjanya. Setiap waktu harus siaga. Kalau ada laporan jalan rusak kami siap perbaiki. Jadi, kalau ada perbaikan jalan di ruas Jalan Bulu, mungkin salah satu pekerjanya adalah saya. Dan kami komitmen sesuai arahan Pak Ganjar, Jateng Tanpa Lubang," ujarnya.
Diketahui, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menginstruksikan dinas terkait untuk mengebut perbaikan jalan. Ganjar kerap kali meninjau langsung lokasi-lokasi perbaikan jalan.
Berdasarkan data aduan di Laporgub periode 1 Januari-13 Maret 2023, aduan infrastruktur paling banyak. Aduan mengenai jalan rusak berada pada peringkat teratas.
Keluhan mengenai jalan kabupaten/kota sejumlah 1.663 aduan, jalan desa/kelurahan ada 1.021 aduan, dan jalan provinsi sebanyak 651 aduan.
Editor: Ahmad Antoni