get app
inews
Aa Text
Read Next : TNI AD Kepincut Miliki Drone Buatan Turki untuk Kirim Logistik ke Daerah Terpencil

Kisah Sanjoto, Pengaman Rute Gerilya Jenderal Sudirman hingga Penguji SIM Militer Ahmad Yani

Kamis, 05 Oktober 2023 - 05:47:00 WIB
 Kisah Sanjoto, Pengaman Rute Gerilya Jenderal Sudirman hingga Penguji SIM Militer Ahmad Yani
Kapten CPM (Purn) Sanjoto saat dikunjungi Danyonif Raider 400/BR Letkol Inf Mohammad Zainollah bersama jajarannya di rumah Jalan Blimbing Raya 34 Peterongan Semarang. (IST)

Dalam mencari rute aman ini menurut Sanjoto juga acap kontak senjata dengan tentara Belanda. Di daerah Jumapala, Sanjoto pernah memasang lansman atau ranjau darat yang menghancurkan truk pembawa pasukan Belanda. 

“Saat itu sekitar pukul 18.00 WIB, ya saat Magrib. Ranjau berhasil dilindas rombongan truk dan meledak. Ada belasan tentara Belanda dalam truk itu yang berantakan dan gugur, sementara lainnya balik arah melarikan diri. Kami bergegas melucuti senjata mereka dan kami dapatkan belasan pucuk senapan, pistol dan amunisi. Rasanya senang, tapi heran karena yang gugur kebanyakan pasukan Belanda kulit hitam, sebagian Gurkha dari India atau Tamil,” kenangnya.

Sanjoto mengakui pada waktu itu gerilya keluar masuk hutan dilandasi rasa suka cita. Semangatnya adalah mengusir penjajah. Kontak senjata kadang tidak berpikir bisa mengakibatkan kematian. Namun kadang juga ada yang mereka khawatirkan, yakni kehabisan amunisi. “Maka bertempurnya disiasati dengan cara menghadang, menembaki lalu lari masuk hutan lagi. Baru kalau ada kampung sekitar  yang dibakar Belanda berarti ada tentara Belanda yang terbunuh oleh kami,” papar Sanjoto.

Pengalamannya berjuang sebagai tentara kala itu tak selamanya manis, namun ada kepahitan yang harus diterima Sanjoto. Yakni saat pucuk pimpinan TNI memberlakukan Rekonstruksi dan Rasionalisasi di tubuh Angkatan Perang. Karena terlalu ‘gemuk’ dan Pemerintah kesulitan menggaji karena kondisi keuangan yang minim, maka dampaknya juga dialami Sanjoto. Pangkat Letnan Muda yang telah disandang pun diturunkan menjadi Kopral.

Menghadapi hal ini pun Sanjoto merasa terpukul, meski menyadari awal menjadi tentara tidak melalui perekrutan dan pelatihan militer. Dia kemudian menyampaikan keberatannya dan niatan untuk kembali ke Surakarta melanjutkan sekolah. Kebijakan pimpinan pun berubah, Sanjoto ditawari pangkat Sersan Polisi Tentara dan akhirnya bisa menerimanya serta melanjutkan berjuang di bawah komando Kolonel Gatot Soebroto yang berkedudukan atau bermarkas di Gunung Lawu.

Kondisi berangsur berubah, Sanjoto ditugaskan di Slawi Tegal saat Penumpasan DI/TII. Saat itu Sanjoto ditugaskan menguji Rebues atau SIM Militer Letkol Ahmad Yani salah satu pimpinan Gerakan Banteng Nasional yang ditugaskan Presiden Soekarno untuk menggempur DI/TII pimpinan Amir Fatah di wilayah Tegal sekitarnya tahun 1950an.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut