MAGELANG, iNews.id - Kisah si kembar Sherla Salsabila Adawiyah dan Sherli Salsabila Adawiyah, mahasiswi Universitas Tidar (Untidar) Magelang lulus dengan predikat cumlaude sangat menginspirasi.
Pada Wisuda Pascasarjana, Sarjana dan Ahli Madya ke-64 Universitas Tidar, Sabtu (29/7/2023), Sherla-Sherli yang merupakan mahasisiwi S1 Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) keduanya lulus menyandang predikat cumlaude dengan masa kuliah kurang dari 4 tahun.
Viral Jasa Cabut Uban, Mahasiswi Ini Pasang Tarif Sejam Rp25.000
Dilansir dariu laman untidar.ac.id, Sherla lulus dengan IPK 3.96 dengan waktu kelulusan 3 tahun 9 bulan 25 hari, sedangkan Sherli lulus dengan IPK 3,91 waktu kelulusan 3 tahun 10 bulan 3 hari.
Sherla juga mendapat penghargaan sebagai Wisudawan Terbaik UNTIDAR pada Wisuda ke 64 Tahun 2023.
Sosok Insyira Risma Medya, Mahasiswi Cantik Lulusan FEB Undip dengan Segudang Prestasi
Kisah Si Kembar Sherla-Sherli Mahasiswi Untidar Lulus Cumlaude
Keberhasilan si kembar Sherla dan Sherli bukan diraih dengan gampang. Mereka bahkan sempat diremehkan orang-orang sekitarnya untuk meneruskan kuliah karena pekerjaan ayah yang hanya mempunyai usaha bengkel kecil.
Namun, Sherla dan Sherli kini mampu membanggakan orang tuanya dengan prestasinya saat ini.
“Pernah diremehkan apakah bisa dengan pendapatan bapak yang hanya usaha bengkel bisa membayar biaya kuliah, apalagi anak kembar tentunya semua biayanya dobel. Tapi Bapak dan Ibu meyakinkan kami kalo nanti pasti ada rejekinya,” kata Sherla.
Anak kedua dan ketiga dari pasangan suami istru Ali Supriyanto dan Kawit asal Dusun Karanglo, Rt 01 Rw 10, Desa Mertan , Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah mempunyai hobi Belajar dari masa SMA.
“Mulai muncul hobinya dari SMA dan berlanjut ke kuliah. Setiap magrib kami berdua belajar bersama, membahas kuliah yang sudah diterima hari itu dan mengerjakan tugas. Mata kuliah itu kalau tidak segera dibahas ulang nanti lupa dan kalo tugas gak segera dikerjakan nanti keburu banyak dan numpuk-numpuk,” ujar Sherli.
Seperti ungkapan pepatah, usaha tidak akan menghianati hasil, Sherla-Sherli mengurangi waktu “bermain” untuk belajar namun kini mereka bisa membuktikan dengan raihan IPK yang memuaskan.
“Niat yang paling utama, saat bapak dan ibu mendukung kami untuk kuliah walau keadaan sepertinya tidak memungkinkan saat itu juga kami bertekad tidak akan mengecewakan mereka berdua, kuliah yang bener, lulus tepat waktu dan semoga kami bisa melanjutkan ke S2 dengan beasiswa,” papar Sherla.
Predikat wisudawan terbaik diraih oleh Sherla Salsabila Adawiyahdari dari program studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Wisudawan kelahiran Sukoharjo, 23 September 2001 itu meraih indeks prestasi kumulatif 3,96.
“Suatu kehormatan besar bagi saya dapat berdiri disini mewakili rekan-rekan wisudawan-wisudawati Universitas Tidar menyampaikan rasa terimakasih dan syukur sedalam-dalamnya, kebahagiaan, serta rasa haru kami atas pencapaian yang telah kami peroleh,” kata Sherla dalam sambutannya.
Shela menuturkan, Untidar menjadi rumah kedua bagi para wisudawan yang telah menjadikan mereka diri mereka seperti sekarang. Melalui proses pendidikan tinggi ini, Untidar telah menjadi rumah yang menjadi tangga berpijak dalam meraih mimpi.
“Terima kasih penuh cinta juga untuk teman-teman, sahabat dan orang-orang yang telah hadir memberikan warna dalam kehidupan kami, dukungan kesabaran dan doa serta terima kasih kepada dosen dan tenaga kependidikan Universitas Tidar yang telah sabar mendampingi kami selama melaksanakan penelitian hingga kami berada disini pada pagi hari ini,” katanya.
Alumni Sukses Untidar
Turut hadir dalam wisuda ini selaku alumni UNTIDAR, Prof Dr Istiningsih, MPd yang merupakan lulusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris Untidar angkatan 1984. Saat ini, ia merupakan dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
“Pendidikan adalah tonggak utama dalam kehidupan kita. Memberikan landasan yang kuat bagi kita semua untuk menggapai impian dan menghadapi tantangan yang ada di dunia nyata. Melalui pendidikan kita mampu menghadapi masa depan dan tekad yang kuat,” tuturnya.
Prof Istiningsih juga berpesan untuk para wisudawan agar terus menjadi pembelajar seumur hidup, terutama di era disrupsi dan multidimensi ini. Untuk itu, setiap pembelajar harus selalu yakin dengan mimpi mereka dengan keluar dari zona nyaman.
Editor: Kastolani Marzuki