Konser Slank HUT Semarang Diwarnai Kerusuhan, Diduga Ulah Penonton Tanpa Tiket
Termasuk para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan undangan lain, mereka dievakuasi ke belakang panggung konser. Sebelumnya para pejabat duduk di panggung VIP.
Bim-Bim drummer Slank bahkan mempersilakan para penonton yang merasa tidak kuat terutama perempuan untuk naik panggung untuk ke tempat yang lebih luas. “Yang nggak kuat naik aja, terutama yang cewe-cewe, kasihan (bau menyengat dan pedih gas air mata),” katanya.
Penonton makin banyak di stadion. Setelah situasi mereda, Slank melanjutkan lagu Virus yang sempat terjeda. Penonton yang tadi merangsek hendak masuk stadion, akhirnya diperbolehkan masuk.
Lagu Virus selesai, Slank melanjutkan dengan menggeber lagu berjudul Terlalu Pahit kemudian disusul Tong Kosong. Saat hendak menggeber lagu berikutnya, kembali terjadi insiden. Kali ini penonton berkelahi.
“Ini bapak-bapak keamanan udah kasih masuk, yang nggak punya tiket. Ini tiketnya gratis tapi nggak daftar jadi resek,” kata Kaka Slank mencoba menenangkan.
Lagi-lagi setelah situasi kondusif, Slank kembali menggeber beberapa lagu lanjutan. Mulai dari Orkes Sakit Hati, Sosial Betawi Yoi (SBY), Seperti Para Koruptor, Ku Tak Bisa dan ditutup Kamu Harus Pulang.
“Kalau di bawah sana vibrasinya enak, getarannya enak (penonton) yang di atas panggung mainnya juga enak. Sound yang ke luar kiri kanan juga enak,” kata Kaka Slank.
Slank tampil dengan formasi gitaris lengkap yakni Abdee Negara dan Ridho Hafiedz. Ivan Kurniawan (Ivan K) tetap pada posisinya bermain bass. Wali Kota Semarang yang sempat kembali muncul di panggung mengucapkan terima kasihnya. “Mohon maaf kalau kurang-kurang. Ke depan akan undang Slank lagi ke Semarang,” kata Mbak Ita.
Sekira pukul 21.30 WIB konser yang dimulai pukul 20.00 WIB itu rampung. Penonton perlahan meninggalkan stadion. Sekira pukul 22.00 WIB polisi melakukan apel setelah penonton benar-benar bubar.
Editor: Berli Zulkanedi