Kreatif, Emak-emak di Semarang Sulap Bunga Sedap Malam jadi Parfum hingga Minyak Telon

SEMARANG, iNews.id - Bunga sedap malam yang memiliki bentuk unik dan mengeluarkan aroma wangi biasa dijumpai sebagai hiasan rumah. Namun bunga sedap malam ternyata bisa dijadikan bahan baku parfum, hand sanitizer dan minyak telon.
Adalah ibu-ibu PKK di Desa Doplang, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang yang kreatif ‘menyulap’ bunga sedap malam menjadi bahan baku parfum hingga minyak telon.
Bahkan, produksi bunga sedap malam itu bisa menghasilkan cuan yang cukup besar, sehingga mampu meningkatkan ekonomi warga.
Kreativitas itu ditunjukkan ibu-ibu PKK Desa Doplang saat mengikuti inovasi dalam mengolah bunga sedap malam di balai desa setempat pada Minggu (12/2).
Mereka mendapatkan materi pengolahan dari para mahasiswa Universitas PGRI Semarang (Upgris) yang sedang mengikuti kuliah kerja nyata (KKN).
Kegiatan tersebut sebagai program pengabdian kepada masyarakat dan upaya mengembangkan potensi Desa Domplang sebagai penghasil bunga sedap malam terbesar di Kabupaten Semarang.
Tanaman bunga sedap malam di Desa Domplang memiliki luas lahan hingga mencapai 50 hektare, namun hanya dijual dalam bentuk bunga dengan nilai ekonomi rendah.
“Ibu PKK Desa Doplang mendapat pelatihan cara mengolah bunga sedap malam diubah menjadi minyak wangi,hand sanitizer dan minyak telon, dengan sistem penyulingan,” kata Dosen Upgris, Mega Novita.
Dia menjelaskan, cara pengolahan bunga sedap malam yakni dengan menyiapkan alat suling sederhana dari kaleng biskuit, kemudian diisi dengan bunga sedap malam dipilih daun yang bagus.
Kemudian dipanaskan dengan tutup diberi lubang, untuk menyalurkan uap air ke tempat kedua yang telah diberi es batu untuk kemudian disalurkan menghasilkan cairan hasil penyulingan dari sedap malam.
“Dengan cara ini bisa meningkatkan harga jual bunga sedap malam hingga beberapa kali lipat. Selain itu juga diberi pelatihan membatik tulis dengan motif bunga sedap malam sebagai ikon Desa Doplang,” katanya.
“Potensi bunga sedap malam belum dikembangkan diolah dalam bentuk lain hanya dijual dalam bentuk bunga hias,” kata Sukirno, Sekdes Doplang.
Dengan adanya pelatihan ini bagi tim penggerak PKK mendapatkan ilmu baru untuk bisa meningkatkan perekonomian warga setempat.
“Dengan adanya pelatihan ini diharapkan warga bisa meningkatkan potensi desa agar kesejahteraan warga semakin terangkat,” kata Heri Widyastuti, wakil tim penggerak PKK Desa Doplang.
Editor: Ahmad Antoni