Kualitas Pasokan Cabai ke Pasar Tradisional di Boyolali Menurun, Pedagang Merugi

BOYOLALI, iNews.id – Kualitas pasokan cabai dari tengkulak ke pasar tradisional di Kabupaten Boyolali, menurun dalam sepekan terakhir ini. Penurunan kualitas itu akibat terdampak cuaca buruk.

Cabai khususnya jenis rawit datang dalam kondisi rusak dan busuk. Meski kondisi harga mulai membaik, namun cabai rusak mengakibatkan pedagang merugi karena tidak laku dijual.

Baca Juga

Temuan Benda Mirip Meriam Hebohkan Warga di Boyolali

Salah satu pedagang mengaku cabai rusak bukan dari petani, namun dari pemasok atau tengkulak saat melakukan pengiriman terkena air hujan. Sehingga saat di tangan pedagang cabai membusuk.

Baca Juga

Hasil Panen Petani Pepaya di Boyolali untuk Makan Ternak, Ini Penyebabnya

“Meski harga per kilonya saat ini mulai membaik di kisaran Rp20.000, namun karena cabai busuk tidak laku dijual pedagang merugi,” kata Sumar, Kamis (25/11/2021).

Tidak keseluruhan cabai dalam kondisi busuk. Diperkirakan tiap satu kilogram terdapat cabai busuk 3 ons/ atau dari 100 persen terdapat cabai busuk sebanyak 25 persen.

Baca Juga

Warga Boyolali Heboh, Ada Pohon Pisang Buahnya Ribuan

“Agar kerusakan cabai tidak menyebar, kami terpaksa memilah-milah untuk memisahkan cabai bagus dan busuk sebelum dijual,” katanya.

Sementara, harga cabai keriting Rp40.000 hingga Rp45.000 per kilogramnya, harga cabai jenis teropong Rp40 ribu rupiah per kilogramnya, dan harga cabai rawit masih bertahan di kisaran Rp20 ribu rupiah per kilogram.