Kunjungi Ponpes Salafiyah Az Zuhri Semarang, TGB Zainul Majdi Disambut Hangat
Gus E mengatakan, di ponpes yang dipimpinnya mengutamakan kesetaraan. Sebab itu, semuanya duduk bersama tidak ada pembedaan.
“Entah itu pejabat, penjahat, penjahit, itu duduk bersama, tidak ada perbedaan apapun. Jihad bukan membawa bom, jihad itu bagaimana kita ini, kaum-kaum Islam ini mendapatkan ilmu bukan untuk cari surga, akan tetapi ilmu agama untuk bekal hidup di dunia ini, barzah dan akhirat nanti,” ucapnya.
Kesetaraaan yang jadi tradisi di Ponpes Salafiyah Az Zuhri, salah satunya dari sapaannya. Kalau yang laki-laki dipanggil Kang dan yang putri Mbakyu.
“Biar tidak ada perbedaan, tidak menancapkan gila hormat,” katanya.
Pada kegiatan itu, TGB Zainul Majdi datang saat waktu Magrib. Langsung persilakan untuk masuk dan mengawali berbuka puasa dengan kurma kemudian nasi kebuli. Setelah itu semuanya Salat Magrib diimami oleh Dr Awaluddin Pimay, Lc.,M.A.
Editor: Ary Wahyu Wibowo