Lirik Lagu Gundul-Gundul Pacul, Arti dan Maknanya
Dilansir dari buku “Indonesia Pusaka” yang ditulis oleh Dr. Sopan Adrianto, SE, M.Pd menjelaskan makna yang terkandung dalam lirik lagu Gundul-gundul Pacul.
Arti "gundul" dalam lirik lagu tersebut berarti seorang pemimpin yang tidak lagi memiliki mahkota. "Pacul" singkatan "papat kang ucul" yang berarti mata, telinga, hidung dan mulut.
Jadi makna lagu pada bait pertama dan kedua, yaitu pemimpin yang telah kehilangan atau tidak memiliki mahkota, sehingga dia juga kehilangan kehormatannya sebagai seorang pemimpin.
Arti dari lirik lagu gembelengen berarti sikap pemimpin yang berubah menjadi congkak atau sombong.
Nyunggi wakul artinya membawa tempat nasi yang biasa disebut bakul, diletakkan di atas kepala seseorang. Makna lirik lagu tersebut, yakni banyak pemimpin yang lupa mereka sedang menjalankan amanah yang dapat diibaratkan sedang membawa sekeranjang bakul beras di atas kepala.
Kemudian, "wakul" merupakan simbol kesejahteraan rakyat. Kemakmuran, yaitu kekayaan, sumber daya, dll. Artinya, kepala merupakan kehormatan yang masih di bawah bakul rakyat.
Namun, sayangnya masih banyak pemimpin yang sombong dan angkuh terhadap rakyatnya. Padahal, kedudukan rakyat lebih tinggi dari pemimpin.
Wakul ngglimpang berarti jatuhnya bakul di atas kepala. Adapun "sengane da sak latar" jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya, nasi dalam bakul jatuh dan berhamburan.
Arti dari lirik ini, menjelaskan seorang pemimpin itu sombong dan sewenang-wenang. Bakul yang jatuh dan berserakan melambangkan kepercayaan yang telah diambil.
Sama seperti nasi yang tumpah dan berserakan di tanah, pasti nasinya sudah tidak bisa dimakan lagi. Demikian juga amanah yang dipegang oleh seorang pemimpin yang arogan, tidak akan bertahan lebih lama, serta seluruh amanah yang diembannya akan gugur.
Nah itulah lirik gundul-gundul pacul beserta arti dan maknanya. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dibalik pesan tersebut.
Editor: Kurnia Illahi