Lumpia Semarang Akulturasi Budaya Jawa-Tionghoa dan Konsistensi Ganjar Dorong Toleransi serta Harmoni
Kota Semarang, yang terletak di pesisir utara Jawa, memiliki posisi strategis dalam jalur perdagangan Nusantara. Sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha hingga abad ke-19, Semarang menjadi tempat berkumpulnya pedagang dari berbagai belahan Asia hingga Eropa.
Kemudahan dalam perdagangan di Kota Semarang sangat terkait dengan Kali Semarang, yang langsung mengalir ke Laut Jawa. Pada masa lalu, Kali Semarang menjadi pelabuhan penting dan menjadi jalur utama untuk mengangkut berbagai hasil alam Jawa, termasuk rempah-rempah.
Akibat kunjungan berbagai kelompok etnis, masyarakat Kota Semarang berkembang menjadi masyarakat multikultural. Hal ini tercermin dalam beragamnya lanskap kampung atau permukiman sepanjang Kali Semarang, yang hingga hari ini masih tetap ada.
Ada Kampung China di sebelah timur Kali Semarang, Kota Lama yang merupakan permukiman Eropa di sebelah utara Kampung China, juga Kampung Melayu yang terletak di tepi timur dan barat Kali Semarang, serta Kampung Jawa yang berada di pertemuan Kali Semarang.
Di antara berbagai kelompok etnis di Semarang, etnis Tionghoa telah berhasil menyesuaikan diri dan bertahan hingga saat ini.
Editor: Donald Karouw