Luncurkan Solo Smart City dan Sarpras Kepolisian, Ini Harapan Kapolri
Dengan sistem integrasi ini, kata Kapolri, nantinya akan saling mengisi untuk segera memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan cepat. Seperti apabila terjadinya aksi kriminalitas, kebakaran, dan kecelakaan.
"Dimana masing-masing fungsi dengan satu sistem pelayanan yang ada, kemudian terkoneksi dengan cepat. Anggota-anggota di lapangan melakukan langkah mulai dari mencari, mengamankan, menangkap pelaku dan secara cepat melakukan pemadaman. Ini bisa kita laksanakan dengan baik dan itu semua karena adanya kolaborasi dan integrasi yang kita laksanakan," ucap Sigit.
Sigit berharap Solo Smart City ke depannya akan terus ditingkatkan untuk menjadi semakin lebih baik. Serta dilakukan evaluasi dengan melakukan perbandingan konsep smart city yang ada di dunia.
"Kita harapkan, Solo Smart City bisa menjadi role model yang kemudian kita replikasi, untuk kita kembangkan di kota lain. Bukan hanya tingkat kabupaten, namun juga kita kembangkan di tingkat provinsi. Nanti ke depan kita bisa kembangkan di tingkat nasional atau tingkat lebih besar. Itu tentu menjadi harapan kita. Kita mulai dari Solo Smart City," ujarnya.
Sigit menuturkan, konsep integrasi dilakukan di Solo karena seluruh stakeholdernya telah siap untuk berkolaborasi serta bersinergi guna memberikan pelayanan masyarakat yang jauh lebih baik lagi.
"Yang paling penting adalah bagaimana kemudian Solo Smart City betul-betul sebagai bentuk pelayanan publik yang dirasakan masyarakat Solo, sehingga membuat Solo semakin nyaman, aman dan ngangenin, sebagai destinasi wisata dan destinasi-destinasi lain yang akan memanfaatkan Kota Solo yang telah memiliki konsep ini," ucapnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo