get app
inews
Aa Text
Read Next : Banjir di Semarang Mulai Surut, Jalan Kaligawe Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Mantan Napiter Minta Dilibatkan dalam Program Deradikalisasi

Jumat, 05 Mei 2023 - 14:21:00 WIB
Mantan Napiter Minta Dilibatkan dalam Program Deradikalisasi
Suasana silaturahmi kebangsaan Kepala BNPT Komjen Pol Prof Rycko Amelza Dahniel dengan Yayasan Persadani di Kota Semarang, Jumat (5/5/2023). Foto: MNC Portal/Eka Setiawan.

SEMARANG, iNews.id – Para mantan narapidana terorisme (napiter) minta dilibatkan dalam program-program deradikalisasi yang dilakukan pemerintah. Mereka berpandangan jika itu dilakukan akan lebih efektif sebab memiliki ikatan emosional.

Sasaran deradikalisasi adalah mereka yang terpapar paham radikal, termasuk dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI), organisasi yang dilarang beroperasi di Indonesia karena melakukan aksi teror.

Hal itu diungkapkan Joko Priyono alias Karso (50) mantan napiter pentolan kelompok Neo JI. Karso mengemukakan itu kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Prof Rycko Amelza Dahniel ketika menggelar halal bihalal dan silaturahmi kebangsaan dengan Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani) di Kota Semarang, Jumat (5/5/2023).

“Kami berharap ada pendekatan-pendekatan baru, intinya untuk meluruskan hal-hal yang tidak sesuai. Ada dialog dengan kami, bagaimana kami bertemu, istilahnya ngopi bareng, jadi deradikalisasi dengan bahasa yang lain,” kata Karso yang dulu divonis 4 tahun penjara karena keterlibatannya dengan Neo JI.

Karso mengemukakan, mereka yang terpapar paham radikal dari kelompok JI ataupun Neo JI jumlahnya cukup banyak, khususnya di Kota Semarang dan sekitarnya.

Menurutnya, Yayasan Persadani, termasuk Komunitas Walisongo di Kota Semarang, bisa digandeng untuk kerja-kerja deradikalisasi agar lebih efektif. Karso mencontohkan apa yang sudah dilakukan Kepala Densus 88/Antiteror Polri Irjen Pol Marthinus Hukom dengan pola-pola humanisnya dalam rangka deradikalisasi.

“Walaupun saya tidak masuk Yayasan Persadani, tetapi saya bersedia membantu yayasan ini. Semarang ini khas, kita lebih paham mereka, mohon maaf ya Pak (Rycko), sebab saya pernah susah senang bersama mereka,” katanya.

Hal senada dikatakan Ketua Yayasan Persadani Sri Puji Mulyosiswanto. Dia meminta BNPT mendukung penuh kegiatan-kegiatan yayasan atau mantan napiter yang positif di Jawa Tengah, tak terkecuali Yayasan Persadani.

Salah satu bentuk dukungannya dengan memfasilitasi ketika mereka mendampingi para tahanan ataupun narapidana terorisme di penjara, termasuk ketika mengunjungi anggota keluarga mereka.

“Ketika kami hendak ke penjara, juga mengunjungi anggota keluarga mereka (tahanan ataupun napiter) tentunya perlu operasional. Di Jawa Tengah sekarang ada 4 komunitas mantan napiter, Yayasan Persadani, Paguyuban Bahurekso, Paguyuban Podomoro dan Yayasan Gema Salam,” kata Sri Puji.

Kepala BNPT Komjen Pol Prof Rycko Amelza Dahniel mengemukakan hal senada. Dia juga menginginkan para mantan napiter bisa berbagi pengalaman kepada mereka yang masih radikal.

“Membantu berbagi pengalaman, mendapatkan hidayah mereka kepada mereka yang masih di luar maupun di dalam tapi belum tersentuh hatinya, tentu dengan berbagai cara pengalaman masing-masing,” kata peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik Akpol 1988 ini.

Rycko mengajak semuanya terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan mempererat rasa kebangsaan dan toleransi di antara perbedaan yang ada.

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut