Marak Pengadaan Seragam Sekolah, Bupati Blora: Tolong Dikembalikan ke Orang Tua Murid
BLORA, iNews.id – Bupati Blora Arief Rohman melarang pihak sekolah menarik seragam siswa. Larangan itu merespons banyaknya sekolah menengah pertama (SMP) di Blora yang menarik pengadaan seragam.
Pengadaan seragam oleh pihak sekolah menjadi polemik bagi orang tua/wali murid di sejumlah SMP. Apalagi di tengah pandemi seperti ini, kesulitan ekonomi yang dialami orang tua menjadikan mereka keberatan.
Bagaimana tidak, biaya seragam sekolah per siswa mencapai Rp800.000-Rp1 juta jelas sangat memberatkan para orang tua.
Bupati Arief mengatakan, pihaknya meminta Kepala Dinas Pendidikan Blora dan KKS untuk mengimbau kepada sekolah agar tidak memberatkan siswa dengan seragam sekolah.
“Sudah kami perintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan juga MKKS, kepala sekolah se-Kabupaten Blora terkait pengadaan seragam sekolah ini tolong untuk dikembalikan ke orang tua/wali murid masing-masing,” kata Arief, Selasa (10/8/2021).
“Kalau kemarin ada kemahalan, selisih kemahalannya tolong untuk bisa dikembalikan bisa dikembalikan ke orang tua murid. Jadi sekolah dilarang untuk mengurus seragam karena ketentuannya tidak boleh,” katanya.
Bupati mengatakan pihaknya akan memberi bantuan kepada siswa yang tidak mampu dan menganjurkan untuk seragam batik mengambil dari lokal.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Hendi Purnomo siap menindak lanjuti perintah bupati. Dia akan memanggil seluruh kepala sekolah untuk rapat koordinasi mengenai pengadaan seragam. “Nandi kita tindak lanjuti secepatnya lah,” katanya.
Editor: Ahmad Antoni