Masjid Klenteng Salatiga, Jejak Peninggalan Mualaf dari Tionghoa
Pengelola masjid juga tidak mengubah bangunan, melainkan merenovasi jika ada yang sudah rusak.
“Kami tidak akan mengubah bangunan ini, tapi jika ada yang sudah jelek atau rusak kami renovasi karena memang bentuknya yang unik serta akulturasi budaya yang sesuai dengan Kota Salatiga,” katanya.
Pengelola masjid menambah fasilitas di Masjid Klenteng ini seperti aula. “Kami menambah fasilitas seperti Aula H Zaenal Abidin tetapi dengan corak serta dekorasi khas Tionghoa,” ucapnya.
Di sini juga ada Pondok Pesantren Enterpreneur agar Masjid Klenteng ini tidak sepi. “Ada sekitar 35 santri di sini, mereka dari pagi hingga malam selalu mengisi kegiatannya di Masjid Klenteng, mulai dari salat sampai mengaji bersama,” kata Cholid.
Sementara pada bulan Ramadan ini, Masjid Klenteng setiap hari selalu menggelar bagi takjil dan buka puasa. “Saat Ramadan selalu mengadakan bagi takjil dan buka puasa bersama dengan para santri dan warga sekitar di masjid,” kata Cholid Mawardi.
Menurutnya, dari awal Ramadan sampai hari ini Masjid Ini tidak pernah sepi jemaah. "Masjid setiap hari selalu dipenuhi jamaah,” ucapnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo