get app
inews
Aa Text
Read Next : UISPP di UKSW, Ratusan Peneliti 39 Negara Telusuri Jejak Peradaban Nusantara

Mengintip Usaha Perajin Tahu Tempe di Salatiga Bertahan di Tengah Keterpurukan

Rabu, 09 November 2022 - 08:01:00 WIB
 Mengintip Usaha Perajin Tahu Tempe di Salatiga Bertahan di Tengah Keterpurukan
Sejumlah pekerja saat memproduksi tahu tempe di pabrik tahu Kalibodri, Kalioso, Kutowinangun Kidul, Salatiga, Rabu (9/11/2022). Foto/IST

“Ternyata jualan secara online lebih menguntungkan karena kita tidak memerlukan biaya ongkos ke pasar dan kita juga menerapkan ongkos kirim," ujarnya.

Menurutnya, konsumen penjualan online rata-rata dari kalangan pelaku usaha kuliner. Mayoritas yang memesan online adalah para pengusaha di bidang kuliner. Mereka memesan beberapa hari sebelumnya sehingga secara ongkos produksi akan lebih hemat.

“Konsumen online rata-rata sehari sebelumnya sudah pesan dan kami layani dengan baik," katanya.

Dia memilih berjualan secara online dan offline untuk meningkatkan omzet agar biaya produksi bisa tertutup. Selain itu, dirinya juga terpaksa menaikkan harga jual tahu dari Rp500 menjadi Rp800 per potong. "Sekarang harga kedelai sudan mencapai Rp14.000 per kilogram. "Itu belum lainnya. Agar dapat untuk, harus pintar mencari peluang untuk meningkatkan omzet," ujarnya.

Adit berharap pemerintah bisa menurunkan harga kedelai agar usaha tahu tempe tidak bangkrut. "Tidak ada subsidi kedelai tidak menjadi masalah asalkan harga kedelai bisa kembali diangka maksimal Rp12.500 per kilogram," katanya.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut