get app
inews
Aa Text
Read Next : Waduh! 3 Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa

Merapi Siaga, ACT Jateng Suplai Bantuan Kemanusiaan di Posko Induk Muntilan Magelang

Kamis, 19 November 2020 - 18:20:00 WIB
Merapi Siaga, ACT Jateng Suplai Bantuan Kemanusiaan di Posko Induk Muntilan Magelang
Tim ACT Jateng saat menyerahkan bantuan kepada warga yang mengungsi di Gedung Serbaguna NU, Dusun Ketaron, Taman Agung, Muntilan, Kabupaten Magelang. (Istimewa)

MAGELANG, iNews.id – Ratusan warga lereng Merapi berjarak radius 5 kilometer telah mengungsi semenjak ditetapkannya status Gunung Merapi dari level II (Waspada) ke level III (Siaga). Termasuk warga yang berasal dari Batur Ngisor, Kelurahan Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Mereka saat ini mengungsi di Gedung Serbaguna Nahdatul Ulama, Dusun Ketaron, Kelurahan Taman Agung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Kondisi pengungsi tak luput dari perhatian tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah (Jateng). Guna meringankan beban para pengungsi, ACT memberikan bantuan kemanusiaan berupa logistik dan kebutuhan mendesak lainnya.

“Setelah melakukan koordinasi dengan relawan di Kelurahan Tamanggung tim ACT melakukan pendataan dan distribusi bantuan berupa beras, snack, alat kebersihan, tikar, dan bahan sembako lainnya,” kata Kepala Cabang ACT Jawa Tengah, Giyanto, Kamis (19/11/2020). “Jumlah pengungsi yang berada di Kelurahan Tamanagung hingga (18/11/2020) mencapai 119 jiwa dengan rincian 5 orang ibu hamil, 49 orang lansia, 26 balita, 5 orang disabilitas, dan 1 orang kondisi sakit,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) Ketaron Trimo Slamet menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diberikan. “Alhamdulillah untuk bantuan yang diberikan karena stok yang ada akan segera habis. Di pengungsian Dusun Ketaron saat ini ada 18 KK yang mengungsi dan rencananya masih akan ketambahan sebanyak 57 KK lagi,” kata Trimo.

Para pengungsi yang berasal dari Dusun Batur Ngisor sudah mulai mengungsi sejak tanggal (5/11/2020) lalu. “Meskipun radiusnya berada sekitar 6,9 kilometer dari puncak namun ketika terjadi aktivitas Gunung Merapi warga Batur Ngisor merasakan gempa dan gemuruh,” ujar Moh Poni selaku pendamping pengungsi.

Selain ibu hamil, balita, dan lansia warga Batur Ngisor masih bermukim seperti biasa. “Umumnya pemuda dan para bapak-bapak masih melakukan aktivitas seperti bertani dan mencari rumput untuk hewan ternaknya. Masih menunggu imbauan dari BPBD kapan seluruh warga diharuskan untuk mengungsi di radius yang aman,” katanya.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut