Minim Posko Kesehatan, Korban Banjir di Grobogan Terpaksa Beli Obat Sendiri

GROBOGAN, iNews.id - Banjir yang merendam ribuan rumah di Kabupaten Grobogan sampai kini belum surut. Warga yang terserang penyakit banyak yang mencari obat sendiri karena minimnya posko kesehatan di lokasi banjir.
Hujan deras yang mengguyur Desa Lemahputih dan Karangsari di Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan pada Minggu (8/1/2023) malam membuat banjir semakin tinggi.
Pada Senin (9/1/2023) pagi, ketinggian banjir ada yang mencapai 1 meter lebih. Sejumlah warga masih bertahan di rumah karena harta benda dan ternak tidak bisa dievakuasi akibat terjebak ketinggian air.
Warga mengaku selama 11 hari terendam banjir, aktivitas terhenti dan nyaris tidak bisa bekerja. Minimnya posko banjir dan dapur umum membuat warga kesulitan memperoleh makanan.
Stok makanan di masing-masing rumah mulai menipis dan sebagian sudah habis. Warga terpaksa keluar masuk banjir untuk membeli stok makanan sendiri di luar.
Dampaknya, banyak warga terserang penyakit gatal-gatal di bagian kaki dan tangan. Mereka harus membeli obat gatal sediri karena belum tersentuh tim medis.
"Sudah seminggu gatal-gatal, selama tidak diobati rasa gatal terus menjalar ke seluruh kulit," kata salah satu korban banjir, Kasni.
Warga meminta pemerintah segera mendirikan posko banjir dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga. Mereka sampai kini masih bertahan di rumah dan tidur di atas banjir.
Banjir juga membuat aktivitas sekolah terhenti. Seperti di SDN 3 Lemahputih, seluruh siswa diliburkan hingga waktu tidak bisa ditentukan karena seluruh ruang kelas dan guru terendam banjir.
Banjir juga merendam tanaman padi yang baru ditanam maupun yang siap panen. Akibatnya, tanaman padi menjadi puso dan gagal panen.
Editor: Ary Wahyu Wibowo