Mitigasi Anggota Polri, Polda Jateng Ajak Personel Teladani Sosok Jenderal Hoegeng

SEMARANG, iNews.id – Polri saat ini sedang disorot oleh media. Sorotan tersebut mengarah pada banyaknya hal-hal yang tidak pantas dilakukan oleh seorang anggota Polri.
Hal tersebut diungkapkan oleh Karo SDM Polda Jateng Brigjen Pol Iriansyah saat membacakan amanat Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam kegiatan Mitigasi Pembinaan dan Pencegahan Perilaku Menyimpang Anggota Polri, di Semarang, Kamis (17/3/2022).
Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa fungsi Propam menjadi garda terdepan guna mencegah terjadinya pelanggaran yang dapat menurunkan harkat dan martabat Polri di mata masyarakat.
Propam juga menjadi benteng terakhir melalui pembinaan dan pengawasan baik di kedinasan maupun di tengah masyarakat.
"Jangan sampai hanya karena satu atau dua anggota yang melanggar, maka ratusan anggota yang sudah susah payah melaksanakan tugas dengan baik tidak dianggap. Ibarat karena nila setitik rusak susu sebelanga," kata Karo SDM.
Brigjen Iriansyah juga mengingatkan agar setiap insan bhayangkara meneladani Kapolri kelima, Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso.
"Beliau memiliki pandangan : Memang baik jadi orang penting, tapi lebih penting jadi orang baik. Pandangan tersebut saya saring kembali : Jadilah orang penting yang baik," katanya.
Dia menjabarkan, makna dari orang penting adalah yang bisa memberikan manfaat baik di sekitarnya, berani tampil dan mengambil tanggung jawab lebih besar dari yang lain, serta fokus pada tugas dan peran yang diembannya.
"Jangan malah diartikan orang penting itu adalah orang yang punya jabatan, yang sombong tinggi hati, bukan itu," ujarnya.
Di sisi lain, Kabid Propam Kombes Mukiya menyampaikan bahwa jajarannya telah melakukan pengecekan ke sejumlah Polres dan Polsek.
Dari hasil pengecekan tersebut, dirinya masih menemukan adanya sejumlah pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh oknum anggota. Ditemukan pula adanya indikasi ketidaksiapan sejumlah anggota dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.
"Hasil pengamatan dan analisa yang telah dilakukan diketahui masih kurangnya pengawasan pimpinan terhadap anggota. Oleh karena itu Kapolres, Kabag Sumda dan Kasi Propam polres jajaran dihadirkan dalam kegiatan ini. Saya mengajak para pejabat sekalian untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan anggota di wilayahnya," ujar Kabidpropam.
Dia berpesan agar pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan anggota segera ditindaklanjuti sebagai bagian dari reward and punishment dalam organisasi Polri.
"Mari kita tingkatkan kualitas diri dalam bekerja agar mampu memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Setiap pelanggaran jangan ditutupi tapi harus di evaluasi serta ditindaklanjuti. Reward and punishment harus dijalankan. Organisasi Polri harus berkembang ke arah yang lebih baik agar sesuai dengan harapan masyarakat dan tuntutan jaman," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni