Mobil Satgas Bencana UNS Solo Tertimbun Lahar Gunung Semeru, Begini Ceritanya

Menurutnya, hal itu menunjukkan upaya maksimal dari tim Satgas Bencana UNS. “Saya melihat ini upaya maksimal dari teman-teman rescuer yang ada di lapangan. Bayangkan kalau kita tidak bergerak, dua nyawa warga itu selamat atau nggak kan itu kita nggak tahu ya. Sesuatu di luar dugaan. Minimal kita sudah berusaha optimal untuk menyelamatkan dua warga,” katanya.
Mobil Satgas Bencana UNS yang terjebak lahar sudah berusaha untuk dievakuasi pada pagi hari sesudah kejadian dibantu tim SAR lain dan tim Indonesia Offroad Federation (IOA). Namun, mobil masih tidak bisa dievakuasi karena lahar masih panas dan ambles saat dipijak. Berdasarkan rencana, mobil Satgas Bencana UNS akan dievakuasi menggunakan alat berat.
“Kemarin ada upaya dari IOF untuk membantu tapi memang kesulitan karena sekeliling mobil penuh dengan lumpur padat. Upaya itu belum berhasil. Harapan kami mudah-mudahan hari ini alat berat bisa diturunkan ke sana, dikeduk di sekitarnya agar mobil bisa dievakuasi. Nanti mobilnya bisa kita perbaiki supaya bisa dimanfaatkan lagi,” ucapnya.
Satgas Bencana UNS untuk Semeru diterjunkan ke Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sejak Minggu (5/12/2021) malam. Tim ini beranggotakan 15 orang yang terdiri atas dokter berjumlah tiga orang, perawat dua orang, tenaga medis lima orang, tim penyelamat (rescue) tiga orang, dan sukarelawan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS berjumlah dua orang.
Tim Satgas Bencana untuk Semeru akan bertugas selama sepuluh hari ke depan sebelum nanti digantikan oleh tim Satgas kloter selanjutnya. Saat ini masih ada satu mobil ambulans Satgas Bencana UNS yang masih berfungsi baik.
Editor: Ary Wahyu Wibowo