get app
inews
Aa Text
Read Next : Kata Gus Nadir Didukung Netizen Jabat Menteri Agama: Saya Tidak Tahu Menahu

Namaku Layla dan Aku Lebih Mulia dari 1.000 Bulan

Senin, 27 Mei 2019 - 04:35:00 WIB
Namaku Layla dan Aku Lebih Mulia dari 1.000 Bulan
Umat Islam berlomba-lomba mendapatkan malam Laylatul Qadar di malam-malam ganjil Bulan Suci Ramadan. (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNews.id - Namaku Layla. Lebih dari satu miliar penduduk dunia tengah mencari dan berharap bertemu denganku. Aku tersembunyi dan hanya bisa ditemukan di malam ganjil Bulan Suci Ramadan.

Tapi kenapa aku lebih mulia dari seribu bulan? Iya, bulan yang selalu dipandangi oleh para pecinta yang merindukan kekasihnya; bulan yang selalu menginspirasi para pujangga menuliskan perasaan mereka. Aku lebih mulia dari 1.000 bulan itu. Pada diriku, terkandung berjuta cinta dan perasaan. Tak heran, aku harus disembunyikan-Nya.

Tafsir ar-Razi mengingatkan kalian bahwa jikalau diketahui keberadaanku pada malam yang ke berapa, namun alih-alih beribadah pada Ilahi, kalian malah melakukan maksiat, maka dosanya pun akan lebih dari seribu bulan.

Itu sebabnya kepastian kehadiranku disembunyikan agar tak ada yang berdosa lebih dari seribu bulan. Ketersembunyianku adalah bentuk kasih sayang Allah.

Ini persis kisah Nabi Saw yang memasuki masjid dan melihat seorang sahabat tengah tertidur. Nabi meminta Sayidina Ali membangunkan orang itu dan menyuruhnya berwudu.

Kata Sayidina Ali, “Ya Rasul, mengapa bukan njenengan sendiri yang membangunkannya?” Jawab Nabi, “Kalau aku yg bangunkan, dan dia membantah diriku, maka dia jadi kafir. Itu sebabnya aku minta engkau saja yang membangunkannya, biar kalau dia membantahmu dia tidak jadi kafir.” Inilah kasih sayang Allah dan Rasul-Nya.

Namaku Layla. Lengkapnya Laylatul Qadr. Para ulama berdebat apakah aku (Laylatul Qadr) hadir hanya sekali saja, atau setiap tahun aku hadir?

Rais Syuriyah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand, Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) mengatakan, ada ulama yang berpendapat bahwa keutamaan malam itu karena turunnya Alquran dari Lauh al-Mahfuzh ke langit dunia.

“Peristiwa agung ini hanya terjadi sekali, dan tidak berulang setiap tahun. Namun mayoritas ulama mengatakan bahwa malam mulia ini hadir setiap tahun, bukan hanya sekali,” kata Gus Nadir dalam ulasannya soal Laylatul Qadar dikutip dari akun Facebook @NadirsyahHosen.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut