Nekat Keluar saat Karantina, Pemudik Bandel di Sragen Digiring ke Rumah Berhantu

SRAGEN, iNews.id - Pemerintah kabupaten Sragen, Jawa Tengah memiliki kebijakan unik dalam mengawasi pemudik yang tidak melakukan karantina mandiri. Mereka akan menempatkan pemudik di rumah kosong yang terkenal horor.
Pemkab Sragen mempersilakan gugus tugas Covid-19 tingkat desa untuk mengkarantina warganya. Salah satu daerah yang akan kebijakan tersebut yakni Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen.
Saat ini Pemerintah Desa Sepat telah menyiapkan satu rumah kosong bagi pemudik yang nakal tak mau karantina mandiri. Sebelumnya, salah satu pemudik sempat keluar rumah saat menjalani karantina.
"Ya saya keluar soalnya anak minta mainan. Jadi saya keluar. Jadi saya sekarang karantina di sini, ngikutin aturan sini saja," ujar salah satu pemudik Heri, Selasa (21/4/2020).
Heri mengaku menyesal dengan keputusannya keluar rumah. Dia pun pasrah harus menjalani karantina di rumah horor tersebut.
Kepala Desa Sepat Mulyono mengatakan, seluruh pemudik yang datang diwajibkan menandatangani surat kesanggupan melakukan karantina mandiri. Namun, pemudik tersebut justru keluar rumah.
"Relawan kita itu selalu keliling untuk cek. Lah kok ternyata pemudik itu malah pada keluar rumah," ucapnya.
Dari pantauan iNews, rumah karantina tersebut dilengkapi tempat tidur. Kondisi rumah kosong tersebut terlihat luas dengan gerbang besi. Oleh warga setempat, rumah tersebut dikenal berhantu karena lama tidak berpenghuni.
"Jadi karena lama enggak ditempati ya gitu, jadi sebutannya rumah hantu," katanya.
Editor: Nani Suherni