Nikmatnya Tahok, Kuliner Legendaris dari Solo yang Bikin Gobyos

SOLO, iNews.id – Para pecinta kuliner jangan sampai ketinggalan mencicipi tahok, salah satu makanan legendaris dari Kota Solo. Kuliner yang terbuat dari sari kedelai yang dipadatkan dan disiram kuah jahe hangat, dijamin memanjakan lidah penikmatnya.
Tahok bisa dijumpai di kawasan Loji Wetan, Pasar Kliwon, dan Pasar Gede Solo. Sekilas tampilannya, seperti bubur sumsum maupun susu kedelai tawar berbentuk padat. Sedangkan kuahnya memiliki rasa manis pedas karena berasal dari perpaduan jahe, pandan, garam, daun jeruk dan serai.
Tahok lebih mantap lagi jika disajikan saat hangat menggunakan mangkuk bersama kuah jahe. Perpaduan tekstur yang lembut dan kuahnya yang manis-manis pedas, bisa membuat tubuh menjadi gobyos (berkeringat). Kuliner yang semakin langka tersebut kini menjadi buruan warga.
“Makanan ini enak disantap saat pagi atau ketika udara dingin,” kata Rosita, warga Solo penikmat kuliner tahok.
Saat PPKM level 4 seperti sekarang, penjual kuliner diwajibkan membungkus semua makanan yang dibeli pelanggan untuk dibawa pulang. Jika jajan di tempat, waktunya hanya 20 menit.
“Meskipun kebanyakan membeli untuk dibawa pulang, namun penjualan semakin laris. Setiap hari rata-rata terjual 100 porsi,”kata Agus, penjual tahok.
Untuk satu porsi tahok dibanderol Rp8.000. Agus mulai berjualan sejak pukul 06.00 WIB. Selang 2-3 jam kemudian, dagangannya sudah habis terjual.
Konon ceritanya, tahok merupakan salah satu makanan yang dikonsumsi masyarakat Tionghoa di Jawa. Seiring berjalannya waktu, makanan ini juga digemari masyarakat Jawa. Hingga akhirnya, tahok dikenal sebagai salah satu makanan tradisional yang tidak dapat dipisahkan dari Kota Solo.
Nama tahok berasal dari kata tahoa yang merupakan bahasa Tionghoa. Nama itu memiliki dua kata, yaitu tao atau teu yang berarti kacang kedelai dan hu yang berarti lumat. Sesuai namanya, tahok terbuat dari kacang kedelai yang dilumatkan.
Editor: Ary Wahyu Wibowo