Olah TKP Kasus Kades Selingkuh, Polres Grobogan Sita Sejumlah Barang Bukti

GROBOGAN, iNews.id – Aparat Polres Grobogan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus perselingkuhan kepala desa (kades) di Desa Pulutan, Kecamatan Penawangan. Olah TKP berlangsung hampir satu jam di rumah Ahmad Husaeri, suami pasangan selingkuh kades.

Olah TKP digelar polisi dalam menindak lanjuti laporan Ahmad Husaeri ini berlangsung tertutup. Dalam olah TKP, polisi mengamankan beberapa barang milik istri Husaeri yang bisa digunakan untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga

Hendak Laporkan Kades Selingkuh, Puluhan Warga Pulutan dan Sekdes Nyaris Baku Hantam

Namun sayangnya,  Kasat Reskrim Polres Grobogan masih enggan untuk memberikan keterangan terkait perkembangan penyelidikan dugaan kasus perselingkuhan Kades Pulutan dengan tetangganya. Dia langsung pergi meninggalkan olah tempat kejadian perkara. 

“Saat ini kasus masih berjalan dan masih dalam proses. Pihak keluarga diharapkan untuk bersabar sambil menunggu hasil penyelidikan hingga penyidikan usai,” kata Sekdes Pulutan, Mulyadi, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga

Geram dengan Kelakuan Istri, Suami Selingkuhan Kades di Grobogan Tuntut Proses Hukum

Sementara itu, puluhan warga dan pemuda Desa Pulutan juga tampak ikut siaga dan selalu mengawasi lokasi olah TKP. 

Baca Juga

Tepergok Selingkuh dengan Tetangga, Kades di Grobogan Digerebek Warga lalu Diarak

Barang bukti handphone milik kades dan pasangan selingkuh hingga kini masih diamankan polisi. Seusai olah TKP, polisi kemudian meninggalkan lokasi penghuni rumah langsung menutup pintu rumah rapat-rapat.

Sementara posisi kepala desa hingga kini masih dipertanyakan warga pasca penggerebekan. Warga Desa Pulutan mengaku sudah memendam rasa kesal kepada kepala desanya sejak lama, karena sikap dan ulah kades yang dianggap tidak mencerminkan sebagai pemimpin.

Baca Juga

Unik, Jumlah Rumah dan KK di Dusun Batok Grobogan Ini Tak Bisa Bertambah dan Berkurang

Namun warga mengaku takut karena yang dilawan adalah pemilik jabatan. Namun kemarahan warga memuncak dan tak terbendung setelah warga mengikuti kades dari belakang ketika sedang menuju rumah Indah.

Sebagai barang bukti untuk laporan ke polisi dan pejabat daerah, warga kemudian menunggu dan mengepung rumah Ahmad Husaeri hingga kepala desa tersebut keluar dari dalam rumah.

Satu jam kemudian, warga langsung menangkap dan mengarak kades dan pasangan selingkuhnya ke rumah RT setempat untuk dimintai pengakuan. Kades pun akhirnya mengakui perbuatannya dan minta perlindungan warga agar tidak dihakimi.

Editor: Ahmad Antoni