Operasi Pencarian Korban Longsor Cilacap Dikebut, BNPB Kerahkan 8 Alat Berat
JAKARTA, iNews.id - Bencana longsor di Cilacap memasuki hari krusial saat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan operasi pencarian dan pertolongan dilanjutkan untuk menemukan 20 korban hilang. Dalam laporan sementara, tiga orang dinyatakan meninggal dunia.
BNPB menegaskan percepatan operasi penyelamatan menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana longsor di Cilacap.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan mengatakan bahwa penambahan alat berat dilakukan untuk mempercepat pengerukan material.
"Alat berat yang semulanya empat unit, kami minta tambah dua kali lipat menjadi delapan unit. Jika nanti masih kurang, akan kami tambah lagi alat beratnya," kata Budi dalam keterangannya, Sabtu (15/11/2025).
Dia menambahkan, satu ekor anjing pelacak dari unit K9 Kantor SAR Semarang juga akan dikerahkan untuk membantu mendeteksi keberadaan korban tertimbun material longsoran. Langkah ini diambil mengingat kondisi medan yang berat dan luasnya area terdampak.
Selain fokus pada operasi penyelamatan, BNPB juga memastikan kebutuhan dasar warga terdampak bencana longsor di Cilacap terpenuhi. Bantuan logistik seperti bahan makanan, tenda, selimut, dan matras telah disalurkan sejak fase tanggap darurat dimulai.
Pemerintah menekankan bahwa penanganan berjalan paralel antara operasi SAR dan pemenuhan kebutuhan warga agar masyarakat tetap terlindungi selama masa darurat.
Berdasarkan prakiraan cuaca, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diprediksi turun merata di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada 14–16 November 2025. Kondisi ini menjadi salah satu tantangan serius dalam operasi pencarian yang masih berlangsung.
Budi menjelaskan bahwa wilayah terdampak memiliki topografi cekungan yang meningkatkan risiko longsor susulan. Temuan ini muncul dari kaji cepat tim BNPB di lapangan.
"BNPB mengimbau warga maupun tim SAR yang sedang bertugas di lokasi untuk selalu waspada akan risiko longsor susulan. Jika hujan turun dengan intensitas tinggi lebih dari satu jam, warga diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman," katanya.
Dengan cuaca yang belum stabil, BNPB meminta masyarakat di sekitar lokasi bencana longsor di Cilacap tetap siaga. Upaya antisipatif terus dilakukan agar korban jiwa tidak bertambah, terutama bagi warga di jalur rawan.
Pemerintah daerah bersama tim SAR juga terus memetakan ulang zona bahaya guna memastikan jalur evakuasi aman dan cepat diakses.
Dengan tambahan alat berat dan dukungan logistik, pemerintah optimistis operasi penyelamatan bencana longsor di Cilacap dapat berjalan lebih efektif. Penanganan darurat ini diharapkan segera menemukan seluruh korban yang belum ditemukan.
Editor: Donald Karouw